18 Februari 2015

Nasi Goreng Kencur



Saya jarang membuat nasi goreng, dalam resep JTT anda mungkin hanya akan menemukan dua buah resep saja tentang makanan ini. Terus terang, nasi goreng bukanlah salah satu menu favorit. Statement ini mungkin terdengar aneh, mengingat bagi si tukang makan seperti saya maka semua makanan selalu terasa enak di lidah. Tapi jika anda dibesarkan dengan nasi goreng setiap hari, dimana aktivitas pagi hari selalu dimulai dengan sepiring nasi goreng yang memenuhi perut maka suatu saat titik jenuh itu pun tiba dan terbawa hingga dewasa. 

Saya masih ingat, pada jaman itu dimana nasi dimasak dengan cara ditanak di kompor maka jika ada nasi tersisa, (dan itu selalu ada!), maka keesokan harinya Ibu atau Mbah akan menggorengnya supaya bisa dimakan oleh seluruh anggota keluarga. Biasanya Ibu akan menambahkan sedikit suwiran ikan goreng sisa kemarin,  cara ini ampuh agar nasi goreng bisa dimakan tanpa lauk. Nah yang menjadi masalah adalah seringkali kualitas nasi yang digunakan lembek dan sedikit basah karena sudah menginap semalam di suhu ruang. Diperparah dengan kegemaran Ibu dan Mbah Wedhok, mengucurkan banyak minyak jelantah (bekas menggoreng aneka makanan lainnya) kala menumis bumbu. Membuat nasi goreng menjadi lembab dan sangat berminyak. Lama-kelamaan, makanan yang sangat banyak penggemarnya ini menjadi nightmare dalam hidup saya. ^_^ 


Tentu saja ini adalah pendapat pribadi saya, karena makanan ini sangat populer dan memiliki banyak penggemar di negara kita dan bahkan hingga ke mancanegara. Bumbunya simple dan proses pembuatan yang mudah membuat siapapun - bahkan yang tidak pernah terjun ke dapur sekalipun - mampu membuatnya sendiri. Cukup gerus sedikit bawang merah, bawang putih, cabai dan sedikit garam, plus telur orak-arik dan nasi sepiring maka anda sudah mampu menghasilkan makanan yang mengenyangkan dan lezat cita rasanya. Variasi jenisnya pun beraneka ragam, mulai dari bumbu yang dihaluskan hingga dicincang saja; Ditumis dengan minyak biasa atau menggunakan margarine; Menambahkan potongan seafood, ayam, daging cincang, sosis atau bakso; Hingga versi vegetarian yang menggunakan aneka jamur. Semua versinya mampu menggoyang lidah!  ^_^


Nah beberapa waktu yang lalu seorang pembaca JTT memberikan saya ide untuk memanfaatkan bumbu rempah bernama kencur di nasi goreng. Dalam masakan a la Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali maka kencur biasanya hanya dipergunakan sebagai salah satu komponen bumbu untuk sambal pecel, urap, masakan bernama mangut dan  ayam betutu a la Bali. Serta tentu saja yang paling terkenal adalah minuman beras kencur. Namun di daerah Jawa Barat, kencur sepertinya menjadi bumbu favorit yang sering dimasukkan ke dalam hampir setiap masakan dan sambal yang dibuat. Sepupu saya yang berasal dari daerah Jawa Barat bahkan menjadikan kunyit dan kencur sebagai kudapan sehari-hari dengan mengkonsumsinya dalam kondisi segar begitu saja atau sebagai lalapan dengan sambal dan nasi panas. Saya bahkan sering sekali melihat putra-putrinya yang masih kecil mengunyah kencur dengan nikmat seaakan-akan rempah bumbu tersebut snack lezat seperti halnya cookies.  

Terus terang, walau telah beberapa kali mencobanya namun lidah saya belum terlalu terbiasa sehingga seringkali kencur tergeletak berbulan-bulan lamanya di meja dapur dan mengering. Jadi ketika ide nasi goreng dengan kencur datang dalam komentar di salah satu resep, saya pun langsung meluncur ke dapur memanfaatkan nasi yang 'ngendon' di rice cooker sejak semalam. Saya akui, nasi goreng berbumbu kencur ini sangat lezat, dan aromanya yang harum membuat makanan ini menjadi tidak eneg sama sekali. Kebetulan adik saya, Dimas, juga sedang menginap di rumah Pete, jadi sewajan nasi goreng ludes dengan cepat, laris manis tak bersisa. 


Kencur sendiri merupakan jenis bumbu dapur yang termasuk suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang mengeluarkan bau yang harum sehingga sering dipakai sebagai salah satu bumbu dapur dan pengobatan tradisional. Ukuran kencur kecil dengan bentuk yang agak bulat, warna permukaan kulitnya  sedikit keunguan dan ketika diiris akan tampak daging bagian dalam yang berwarna putih. Bagi yang tidak terbiasa menggunakannya maka rimpang kencur sering sekali rancu dengan rimpang lainnya bernama temu kunci karena bentuk dan ukurannya yang mirip. Perbedaannya adalah temu kunci biasanya berbentuk kurus memanjang dengan daging bagian dalam berwarna putih kekuningan. Bau kedua rimpang ini sangat jauh berbeda, karena itu cara paling mudah untuk mengidentifikasikannya adalah dengan mencium aromanya. Kencur tidak terlalu sering digunakan di dalam masakan, beberapa masakan yang menggunakan kencur misalnya sambal pecel dan mangut ikan.


Kencur selain memberikan harum yang unik di dalam masakan karena kandungan minyak esensial di dalamnya, telah lama digunakan di dalam pengobatan tradisional China sebagai ramuan yang direbus atau bubuk untuk mengobati gangguan pencernaan, masuk angin, nyeri pada dada dan perut, sakit kepala dan sakit gigi. Rendaman kencur di dalam alkohol juga sering digunakan sebagai obat gosok untuk rematik. Selain itu kencur juga mengandung antioksidan, anti peradangan, dan memiliki sifat analgesik atau pereda nyeri. 

Rimpang ini sebagaimana kunyit dan jahe akan tahan lama jika disimpan dalam kondisi kering, dengan sirkulasi udara yang baik. Saya sendiri lebih suka membungkus rimpang yang telah bersih tercuci dan kering, dengan menggunakan kertas tissue dan menyimpannya di kulkas. Dalam kondisi seperti ini maka kencur atau kunyit akan bertahan berbulan-bulan lamanya. Atau jika anda memiliki sedikit tanah kompos di pot kecil maka tidak ada salahnya untuk membenamkan beberapa rimpang segar disana. Asalkan rutin disiram maka dalam beberapa hari tunas-tunas muda kencur akan muncul dengan segera. Nah daun kencur ternyata sedap juga lho sebagai bahan campuran urap atau pecel, jadi tidak ada salahnya untuk mencoba menanamnya di rumah.

Berikut resep dan proses membuat nasi goreng kencur ya.  


Nasi Goreng Kencur
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 4 porsi

Tertarik dengan resep berbahan nasi lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Nasi Goreng Jamur
Nasi Goreng Pelangi
Nasi Pepes Bakar

Bahan:
- 1200 gram nasi putih
- 200 gram teri, goreng hingga matang
- 2 buah telur didadar dan diiris tipis

Bumbu, ulek kasar atau cincang sehalus mungkin:
- 3 buah cabai hijau besar atau 5 cabai hijau keriting
- 5 buah cabai rawit
- 1 buah bawang bombay, atau ganti dengan 5 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 2 ruas jari kencur segar
- 2 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu lainnya:
- 2  sendok teh garam
- 1 sendok teh merica putih bubuk
- 2 sendok makan saus tiram

Cara membuat:


Siapkan bahan-bahan bumbu, saya memasukkan semuanya ke dalam chopper imut dan proses hingga tercincang halus. 

Siapkan wajan, panaskan minyak hingga benar-benar panas. Tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum dan matang, tandanya bumbu menjadi berwarna lebih gelap dan tidak pucat. Tambahkan garam, saus tiram dan merica bubuk, aduk rata dan tumis hingga harum. 


Siapkan nasi putih, remas nasi perlahan hingga semua gumpalannya terurai dan nasi menjadi tercerai-berai. Masukkan nasi ke dalam tumisan bumbu, matikan api. Aduk nasi bersama bumbu hingga semua bahan tercampur merata. Masukkan teri goreng dan aduk rata.

Hidupkan api kompor, masak hingga nasi goreng menjadi matang dan panas. Cicipi rasanya, sesuaikan garamnya. Angkat.

Note: mematikan api kompor sejenak berfungsi untuk mencegah nasi gosong kala sedang diaduk bersama bumbu.


Siapkan pan anti lengket, dadar telur tipis-tipis hingga matang. Letakkan di talenan, gulung dan rajang tipis.

Sajikan nasi goreng bersama taburan telur dadar diatasnya. Super yummy!

Source:
Wikipedia - Kaempferia galanga


TESTIMONI PEMBACA

Nita Puspita 
Nasi Goreng Kencur. Kangen nasgor, udh lm ga bikin beginian �� #homemade 
 
 



28 komentar:

  1. Halo mbak Endang salam kenal saya Cika :)
    Wah enak ya sepertinya nasgor cikur (kencur dalam bahasa sunda),kebetulan saya penggemar rasa cikur kaya di nasi tutug oncom gitu :)
    Oya mbak makasi ya selalu posting resep yang enak,sejauh ini saya sudah coba cumi asam garam, tumis tahu telur shiitake dan cumi asam garam.
    Blog mbak Endang very helpful buat saya yang masih belajar masak.
    Nice blog mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba Cika, salam kenal ya mba, thanks atas sharingnya ya dan thanks juga sudah menyukai JTT.

      Yep cikur yaa, hehehheh, saya suka banget dengan rasanya di sambal atau campuran masakan, jadi gimanaaa gitu, nambah nafsu makaaaannn hehhehe.

      sukses selalu ya mba!

      Hapus
  2. Hai mba Endang,

    nasi goreng kencurnya enak mba kelihatannya..wah kalau saya penggemar nasi goreng mba...jadinya isi blog saya ya lumayan banyak nasi gorengnya...he he he...tetapi ya versi pedas yang saya suka..nasi goreng kunyit super pedas dan nasi goreng buto ijo tetap favorit saya..aduh mba kalau menyantap nasi goreng pedas itu ya kok enak sekali...ha ha ha..
    eh btw mba..suka deh mba Endang sering posting sekarang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Monica, wah iya nasi goreng kunyit sama buto ijo pasti nampol habis ya mba wkakakka. Sayangnya di rumah jarang banget bikin nasi goreng, tapi kalau dibuat agak beda memang bikin nafsu makan menggila

      iya mba, ini lagi semangat posting wakakkak, kalau lagi males melanda juga suka dianggurin si JTT hehhehe. thanks ya Mba Monic, Sukses dan sehat selalu ya mba

      Hapus
  3. Mbak Endang, 2 ruas kencur segar, kalau pakai yang bubuk takarannya berapa sendok teh yaaa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba meidy, pakai 1/2 sendok teh dulu, kalau kurang nendang tambah lagi takarannya ya, saya nggak pernah pakai bubuk, jadi suka bingung kalau untuk kencur dan jahe

      Hapus
  4. ada kelainan nasi goreng ni sebab guna kencur, mesti kaknoor nak cuba resep mbak Endang, kaknoor copy resep nya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo kak Noor, ternyata pakai kencur enak juga lho di nasi goreng, sila di cuba ya kak. moga suka yaaa

      Hapus
  5. Wahh harus nyoba nih resep nasgor barunya mba endang,suami dan anaku doyan banget nasgor tuh meski aku jarang bikin

    Kalo aku kencur biasanya cm buat bikin lotek/pecel/karedok atau sambel tempe leunca atau seblak,waduh masakan sunda semua tuh,walaupun berdarah jawa tapi cos lahir dan menetap di daerah sunda jadilah terkontaminasi,heee
    Untuk masakan terakhir "seblak" mba endang udah pernah nyoba belum?kalo belum kudu nyoba pedes menggigitnya yg gurih,
    Terus berkarya ya mba endang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, wah masakan sunda memang makyuss dan light bumbunya ya, jadi segerrrr. seblak saya sudah pernah coba makan aslinya di bandung, dan sudah coba buat sendiri juga, resepnya sudah pernah saya hadirkan di jtt.

      thanks sharingnya ya mba, sukses selalu yaa

      Hapus
  6. hai mbak.. baca ini jadi senyum2 sendiri.. sama soalnya.. waktu kecil sarapannya kebanyakan nasgor melulu, plus telor ceplok yang digoreng pake banyak margarin... hasilnya sampe skrg, nasgor selalu jadi last option untuk saya.. hehe.. kecuali, nasgor buatan ayah saya yang base bumbunya mirip sambel terasi yang pedesss.. cabe merah, rawit, bawang putih bawang merah dan terasi diulek... kadang2 ditambah irisan kol, dan teri medan goreng... kalo nasgor ala ayah saya ini, selalu ada ruang di perut hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba maria, wah kayanya masa kecil kita sama ya, wakakkakk. saya sampai sekarang tetep gak begitu maniak sama nasgor, mau baunya menggoda seperti apa tetep gak minat huaaaa. mungkin harus pakai cara ayahnya mba maria ya, pakai terasi heheheh

      Hapus
  7. Mba,aku Sherly.ngiler nich liat nasi gorengnya.Mau curhat mba,aku udah coba beberapa resep mba & rata2 berhasil..Tapi tiap kali aku masak cumi2 knp selalu ada bau yg ga enak ya mba kya bau amis gtu?? padahal udah aku cuci pk garam+jeruk nipis bolak balik.Minta tips dong mba milih cumi yg ok,krn klo makan di warung seafood ko bisa enak tanpa ada bau kya gtu ya??Oh iya,mba cipete nya dimana? Aku kerja di cipete loh daerah Villa Sawo,x aja bisa mampir kerumah mba icip2 masakannya..hehehehe Thanks before mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba Sherly, salam kenal dan thanks ya sharingnya. Untuk cumi2 memang agak susah,hanya cumi2 yang benar2 fresh saja yang bisa hilang bau amisnya. Cumi2 yang di supermarket/pasar umumnya kurang fresh karena itu berbau amis.

      saya biasanya pakai bubuk kunyit dan bawang puth banyak2 heheheh. Coba rendam pakai air asam jawa, juga ya, ini terkenal ampuh membasmi amis.

      saya di Pete Mba,dekat blok a, pangpol, duluuuu sekali pernah ngekos di cipete dan yep ada gang sawo disana hahahhahah.

      Hapus
  8. enak Mbak nasgor nyaaa, pedes wangiiiiii....
    like it

    BalasHapus
  9. Waduh Mbak aku sampe ngiler bacanya.. sudah pasti akan segera aku coba he he terima kasih yaa resep nya :)

    BalasHapus
  10. Enak mba.. saya udah coba pedes nya pas.. hehe makasih mba endang

    BalasHapus
  11. Saya akui, ini nasi goreng terenak yang saya makan (meski saya masak sendiri)...
    Rasanya hampir sama dengan Nasi Goreng spesial di tempat makan "Bakso L*pangan Tembak, yang ada di mall-mall.
    Thank's ya Sist :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mas Samuel, thanks sharingnya ya, saya justru belum pernah makan nasgor lap tembak hehhhe. Senang resepnya disuka, sukses yaa

      Hapus
  12. Salam Mba Endang...
    Makasih ya buat resep" nya, kl nyontek dr resep Mba Endang, pasti dapat jempol dari seisi rumah.
    Cm 1 yg bikin penasara , Pete itu siapa nya Mba Endang?
    Hihihi, soalnya ga ikut blog Mba Endang dari awal, tp tiap kali baca resep, sering sekali nemu nama Pete, alhasil jd penasaran deh 😁
    Kl berkenan mohon dishare cerita soal Mr. Pete ini, kl rahasia ya terpaksa saya mengarang indah mereka sosok Mr. Pete 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal mba, thanks ya sudah mengikuti JTT, dan senang resep2nya disuka yaa.

      Pete, itu jalan pete, jalan disini pakai nama sayur2an, jalan timun, kubis, pete hehehhe

      Hapus
  13. Adduh mba endang saya yg aslinya silent reader ini jd terpaksa nulis komentar gegara baca balesan komen mba di atas, hahahh
    Saya udah hampir 1 tahun ini ngikutin blog mba, beberapa resep seperti cap cay dan olahan ayam yg simpel pernah saya coba, dan anehnya berhasil. Bukan krna resep mba yg aneh, tp saya emang dr dulu ga pernah beres klu di dapur. Apa yaa klu keluarga saya sering bilang, saya itu trlalu heboh dan panikan, hahahh
    Jd klu kompor udah idup, udah deh mba endang saya panik bukan kepalang. Saking paniknya kadnag pas udah selesai saya baru inget garam blum dimasukin bahkan pernah dulu bikin nasi goreng lahh nasinya masih di magic com. Untuk masak cap cay aja saya butuh waktu hampir 3 jam mba, mulai dr nyiangin sayurnya smp numis2nya, nahh di blog mba ini saya sangat tertolong krna selain bahan2nya ditulis jelas, stepnya jg dilengkapin foto2, ada tipsnya plus bonus cerita2 seru pula. Jd alhamdulillah sejauh ini saya blum pernah gagal eksekusi resep di blog mba (yah walaupun jumlah eksekusinya ga banyak ya mba, heheh).
    Nahh berkaitan dengan rumah Pete ini, saya sering banget baca kata Pete di postingan mba endang. Saya kira itu nama orang mba, pikir saya itu nama temen atau keluarganya mba endang. Ekhh taunya nama jalan ya, hahahah klu gt saya udah setahunan gagal pahamnya.. XD
    Abis tiap denger kata rumah pete, dikepala saya langsung terbayang sosok cowok gendut, pipinya merah dan suka makan, hahahahh
    Mohon maaf ceritanya kepanjangan ya mba. Sblmnya mohon maaf krna baru sempet komen. Terimkasih atas resep2nya yg enak2 dan simpel. Sukses dan sehat selalu buat mba endang dan keluarga.
    Salam, fitri di bangka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba Fitri, hahaha, mba bukan orang yang pertama dan sepertinya terakhir bertanya tentang 'pete' semua mengira dibaca 'pit' seperti nama bule, padahal benar2 pete temannya si jengkol wkakakka.

      thanks sharingnya ya, seneng resep2 JTT disuka. memasak menurut saya berhub dengan jam terbang, makin sering dipraktekkan maka makin mudah dan santai.

      sukses yaa

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...