03 Maret 2014

Flan Labu Kuning



Setiap melihat labu kuning di All Fresh, toko buah di sebelah kantor, selalu saja tangan saya gatal untuk memasukkannya ke dalam keranjang belanja. Entah mengapa setiap kali mata memandang warna jingga labu yang terlihat begitu menggoda maka imajinasi melayang untuk mempermaknya menjadi aneka makanan. Labu kuning yang kaya akan nutrisi ini memang mudah untuk dibuat menjadi aneka penganan dan masakan, mulai dari versi asin hingga manisnya. Bagi ibu-ibu muda yang memiliki bayi maka labu kuning sepertinya menjadi bahan wajib untuk dicampurkan ke dalam bubur saring untuk  makanan bayi, setidaknya itu yang dilakukan oleh adik ipar saya, Diar, kala memberikan makanan untuk Kirana yang hampir berusia 1 tahun. 

Saya sendiri menyukai labu kuning dalam segala bentuk modifikasi makanan yang bisa dibuat darinya. Pernahkan anda mencicipi jus labu? Minuman ini sangat mudah dibuat. Cukup blender labu kuning kukus dengan susu cair hingga halus, kemudian santap dengan es batu. Hmm, minuman ini mengenyangkan, menyehatkan dan membuat kulit menjadi mulus karena beta carotene yang terkandung di dalam labu akan dirubah menjadi Vit. A di dalam tubuh dan vitamin ini ampuh untuk menangkal radikal bebas dan membuat kulit menjadi lebih bersinar. Anda harus mencobanya juga! ^_^


Nah bagi anda yang masih meragukan ragam manfaat labu kuning bagi kesehatan maka beberapa penjelasan berikut ini bisa menjadi tambahan pengetahuan yang mungkin akan merubah pandangan anda setelah membacanya. Labu kuning yang masuk dalam keluarga Cucurbitaceae ini mengandung kalori yang rendah namun mampu membuat perut terasa kenyang. Artinya anda bisa menyantapnya dalam jumlah banyak tanpa takut menjadi gendut. Setengah cup labu yang dihaluskan atau seberat 125 gram hanya mengandung sekitar 40 kalori saja, coba bandingkan dengan 1/2 cup nasi seberat 95 gram mengandung sebanyak 121 kalori. Karena itu jangan segan-segan untuk memasukkannya ke dalam menu sehari-hari, anda bisa mencampurkannya ke dalam bubur Manado, sayur lodeh, tumisan, kari sayuran dan masih banyak lagi. Santap labu kuning dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan nasi yang anda konsumsi setiap hari. 

Selain untuk masakan maka aneka muffin, roti seperti cinnamon rolls, dan pancake juga bisa menjadi alternatif. Saya pernah posting tentang resep muffin labu sebelumnya silahkan klik link disini. Untuk pumpkin cinnamon rolls yang lezat dan pancake labu silahkan klik link di sini dan di sini ya. 

All spice bubuk

Menurut web Huffington Post yang saya baca, saat anda memasak labu kuning maka jangan lupa untuk memasukkan biji labunya sekaligus ke dalam masakan. Biji dengan kulit berwarna putih ini kaya akan nutrisi, mengandung lemak tak jenuh ganda, antioksidan dan serat. Biji labu juga merupakan sumber protein yang sangat baik dimana di dalam setiap cup-nya mengandung 12 gram protein, selain mengandung vitamin, dan mineral terutama zinc. Bahkan kandungan protein dalam 1 cup biji labu (130 gram) mampu memenuhi setengah kebutuhan zinc harian yang diperlukan oleh tubuh kita. Biasanya biji labu mentah diolah dengan cara dipanggang di dalam oven hingga matang atau disangrai di wajan. Cara termudah tentu saja membeli biji labu kupas yang sekarang banyak dijual di supermarket besar. Taburkan biji saat anda hendak menyantap sereal atau salad atau kudap begitu saja seperti snack. Crunchy, gurih dan sedap!

Labu kuning menyumbangkan 500 mg Potassium! Potassium merupakan mineral penting yang sangat diperlukan untuk menjaga agar jantung dan otot di tubuh kita bekerja dengan optimal. Satu cup bubur labu seberat 225 gram mengandung 550 mg potassium menjadikannya makanan dengan kandungan potassium tertinggi di antara buah dan sayuran lainnya (pisang hanya mengadung 420 gram dan ubi jalar jingga hanya mengandung 475 gram saja). Karena itu tidak ada salahnya untuk menambahkan labu kuning di dalam masakan atau camilan anda sehari-hari untuk mendongkrak asupan potassium yang akan membantu pemulihan elektrolit dan otot di dalam tubuh. 


Seperti yang saya sebutkan di atas, labu kuning kaya akan beta-carotene, warna jingganya yang menyala sebenarnya merupakan tanda bahwa buah ini dipenuhi dengan antioksidan beta-carotene. Beta-carotene merupakan pigmen carotenoids yang terdapat di dalam tanaman seperti halnya yang terkandung di wortel dan ubi merah, dimana di dalam tubuh akan diubah menjadi Vit.A. Vitamin A sendiri sangat diperlukan untuk kesehatan kulit yang membuatnya menjadi lebih bersinar dan sehat, membantu menjaga kesehatan mata, dan sistem kekebalan tubuh.

Labu kuning kaya akan beta-cryptoxanthin. Seperti halnya beta-carotene maka beta-cryptoxanthin juga merupakan pro-Vitamin A carotenoid. Beta-cryptoxanthin menawarkan banyak manfaat kesehatan termasuk di dalamnya mengurangi risiko penyakit-penyakit yang disebabkan oleh peradangan (inflammatory diseases) seperti rheumatoid arthritis. Labu kuning menduduki ranking paling atas di antara makanan lainnya sebagai sumber beta-cryptoxanthin tertinggi.


Okeh saya yakin tulisan saya di atas cukup membuat anda untuk ikut bergairah seperti saya setiap kali melihat labu kuning di pasar atau supermarket, karena buah yang sangat banyak di jual di negeri kita ini ternyata manfaatnya cukup mengejutkan. Nah kembali ke flan labu kuning yang kali ini saya posting. Flan merupakan sejenis pastry terbuka atau sponge cake yang di dalamnya diisi dengan isian yang manis atau asin, atau terbuat dari kulit tart atau pie (shortcrust), makanan ini mirip dengan custard tart atau pie isi custard. Nah terkadang adona flan tampil begitu saja tanpa kulit tart atau pie di dasarnya seperti yang saya tampilkan kali ini. Di Prancis, flan lebih dikenal dengan sebutan creme caramel atau kita biasanya menyebutnya dengan nama puding karamel.  Adonan flan atau creme caramel biasanya diaduk dalam satu wadah kemudian dituangkan di dalam loyang untuk kemudian dipanggang atau dikukus hingga mengeras. 

Untuk flan kali ini saya mencoba keduanya, kukus dan panggang. Saya menggunakan loyang besar dari keramik dengan garis tengah 20 cm untuk versi panggang dan loyang ramekin kecil untuk versi kukusnya. Dari segi rasa keduanya tidak berbeda namun untuk teksturnya maka versi panggang lebih keras dibandingkan kukus.


Tidak ada yang sulit dalam membuat flan labu kuning ini, labu saya kukus bersama kulitnya hingga lunak baru kemudian dagingnya saya kerok menggunakan sendok. Anda bisa menghaluskan labu kukus dengan menggunakan blender, food processor atau dengan menekannya dengan menggunakan punggung sendok di saringan kawat, yang penting hasilnya adalah bubur labu kuning yang smooth. Untuk menambah rasa unik pada kue, cake atau makanan yang terbuat dari labu maka bubuk kayu manis atau rempah-rempah umum ditambahkan ke dalamnya. Kayu manis dan rempah-rempah ini untuk mengurangi bau khas labu yang tidak semua orang suka dan membuat flan tidak sekedar berasa manis. Jika anda tidak menyukai aroma kayu manis  atau bubuk spekuk (allspice) yang saya gunakan di bawah maka skip saja penggunaannya. 

Selebihnya semua bahan cukup anda aduk menjadi satu, saya menggunakan blender untuk mencampurnya dan tuangkan di loyang  yang telah diberi karamel pada bagian dasarnya, kemudian kukus atau panggang hingga matang. Flan paling sedap disantap saat masih dingin ketika baru saja keluar dari kulkas, teksturnya yang lembut dan halus memang membuatnya sedap sebagai dessert.

Berikut resep dan prosesnya ya!


Flan Labu Kuning
Resep diadaptasikan dari blog Baking Bites - Pumpkin Flan

Tertarik resep berbahan labu kuning lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Donat Panggang Labu Kuning - Sarapan yang Manis
Poffertjes Labu Kuning
Pumpkin Cinnamon Raisin Rolls - Roti Gulung Labu Kuning dengan Kismis dan Kayu Manis 

Untuk 1 loyang bulat garis tengah 23 cm tinggi 10 cm

Bahan karamel:
- 85 gram gula pasir
- 100 ml air 

Bahan flan:
- 350 gram labu kuning dikukus hingga empuk
- 4 butir telur
- 1 butir kuning telur 
- 2 sendok makan tepung maizena
- 1 sendok teh kayu manis bubuk
- 1/2 sendok teh ground all spice atau bubuk spekuk (skip jika tidak ada)
- 1/2 sendok teh garam
- 1 kaleng susu kental manis 
- 1/2 sendok teh vanilla extract
- 400 ml susu cair

Cara membuat: 
Membuat karamel:


Siapkan panci, gunakan panci terjelek yang anda miliki. Masukkan gula dan air, kemudian rebus menggunakan api sedang hingga mendidih dan goyang-goyangkan panci selama gula direbus agar merata larutnya. 

Masak hingga gula berwarna coklat keperangan dan kental, angkat dari kompor dan tuangkan karamel di loyang yang telah disiapkan. Goyangkan loyang agar karamel menutupi seluruh dasar loyang, sisihkan.

Membuat adonan flan:


Siapkan labu kuning, gunakan labu dengan warna terjingga yang bisa anda peroleh di pasar atau supermarket. Potong-potong labu agar kukusan anda muat menampungnya, kukus hingga empuk. Keluarkan dari kukusan, kerok daging buahnya. 

Blender daging labu menggunakan gelas blender dry mill (anda bisa menggunakan chopper, food processor atau menekannya dengan sendok pada saringan kawat), proses hingga labu menjadi halus. 


Masukkan labu halus ke dalam gelas blender yang besar, tambahkan telur, tepung maizena, kayu manis bubuk, garam, ground allspices, proses hingga smooth. Masukkan susu kental manis dan susu cair ke dalam adonan labu, proses sebentar hingga tercampur baik. Matikan blender. 


Tuangkan adonan flan ke loyang yang telah disiapkan, saya membagi adonan menjadi dua bagian, sebagian saya kukus dan sebagian saya panggang. 

Panaskan oven, set disuhu 170'C. Letakkan rak pemanggang di tengah. 

Jika anda akan memanggangnya untuk menghasilkan flan yang halus lembut dan tidak pecah maka harus menggunakan teknik au bain marie. Letakkan loyang berisi flan ke dalam loyang lainnya yang lebih besar. Kemudian tuangkan air panas menddih ke dalam loyang yang besar hingga hampir mencapai mulut loyang. Panggang flan selama 50 - 60 menit hingga permukaan flan mengeras dan ketika loyang diguncangkan bagian tengahnya masih sedikit bergoyang.

Keluarkan loyang dari oven, diamkan hingga uap panasnya hilang dan simpan dikulkas minimal 4 jam sebelum disantap. 

Jika anda ingin mengukusnya, saya mendapatkan tips dari pembaca JTT di resep puding karamel. Agar hasilnya smooth dan tidak berlubang-lubang maka letakkan selembar kain di dasar panci, kemudian masukan air hingga kain terendam. Tata loyang di dalamnya dengan ketinggian air panci tidak melebihi setengah tinggi loyang. Kukus dengan api kecil selama 45 menit hingga flan matang dan mengeras.

Keluarkan flan dari panci dan biarkan dingin kemudian masukkan ke kulkas minimal selama 4 jam sebelum disantap.


Untuk melepaskan flan dari loyang, jalankan pisau disekeliling flan kemudian balikkan di wadah datar yang lebih besar. Potong-potong flan dan siap disajikan. 

Pengalaman membuatnya flan terlalu lembek sehingga sulit dipotong dan dipindahkan ke piring kecil untuk disajikan, karena itu alternatif menyantapnya adalah dengan menyendok flan langsung dari loyang dan meletakkannya di mangkuk atau piring saji. 

Flan siap disantap dalam kondisi dingin, yummy!   

Sources:
Huffington Post - 5 Surprising Health Benefits of Pumpkin
Blog Baking Bites - Pumpkin Flan
Wikipedia - Flan
 



30 komentar:

  1. wah enak deh mba kayaknya....
    aku baru dengar lho ada makanan yang namanya flan ini..he he he thanks to you mba...memperkenalkan flan...
    ada labu kuning nih..pengen buat mba..tapi ntar aku sendiri yang ngabisin...misua lagi diet ha ha ha..
    eh iya mba..rasanya manis banget ga ya dengan 1 kaleng susu kental manis..soale kalau manis banget mungkin kalau aku coba mau tak kurangi sedikit skm nya..thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba Monic, iya manis banget, keknya takaran susu kental manisnya dikurangi saja Mba supaya gak diabetes hahahha. Ini juga saya sendiri yang ngabisin dalam 3 hari, huaaa, naik naik ke puncak gunung dah berat badan ^_^

      Hapus
  2. Mbak, kalo dibikin minuman/jus yang mbak ceritain diatas, apakah labunya dalam kondisi mentah ? atau dikukus dulu ?
    Trus kalo bikin flan spt resep tsb, apakah hrs pakai ramekin ? kalo loyang biasa seukuran ramekin tsb bisakah, atau sebaiknya jangan ? Belum punya ramekin mbak, maklum kota kecil, tunggu kesempatan ke kota besar terdekat dulu.... Mohon info...matur nuwun...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yep labunya saya kukus dulu hingga empuk ya. Untuk flan bisa pakai loyang biasa kok gak harus pakai ramekin. Atau pakai saja cup alumunium foil, kalau matang langsung sendokin saja jadi gak perlu dibalikkan ke wadah lainnya.

      Hapus
  3. Untuk yang dikukus, jika pakai cup untuk puding bisa tidak ya mbak....
    Jadi makannya langsung dari cup seperti puding/es krim....
    *ketahuan ga mau repot ya.... :) *

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep, saya malah suka yang pakai cup, jadi gak usah dibalikin ke wadah lainnya langsung disendokkan saja. Flan ini agak lembek jadi kalau dipotong juga mudah hancur.

      Hapus
  4. Mbak, sy kan tinggal di luar negri, pengganti susu kental manis apa ya? Hari ini pengen bgt bikin, mumpung ada kabocha di kulkas yg minta di eksekusi. Tlg jawab segera ya mb, hehehe. Makasih mb endang ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba, biasanya kalau diluar susu kental manis namanya sweet condensed milk, saya rasa ada di supermarket ya. kalau gak ada bs diganti dengan krim kental, pakai takaran 1/2 dari susu kental manis dan tambahkan gula di adonan flan.

      Hapus
  5. Bisa ya Mba... sepulang kerja masih masak berbagai jenis makanan, didokumentasikan setiap langkah pembuatannya, diketikkan di blog, lengkap pula dengan keterangan seputar asal muasal dan detai mengenai masakannya.. rajin pula menjawab pertanyaan dari pembaca... Salut deh mba... ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Evi, wah iya ini juga sambil jumpalitan kaki buat kepala dan kepala buat kaki heheheh, yang penting semua bisa dikerjakan walau harus ekstra energi dikit yaa

      Hapus
  6. hmm.. labu kuning kesukaan sya nih mbk, di tempat sya labu kuning biasa di buat puding atau bingka, dan paling sering di masak sayur lodeh bareng daun labunya, bisa di sop, atau paling sederhana di sayur bening bareng bayam... yummy. Sekarang harus nyoba resep mbk nih pasti enak banget... ^_^. Mbk Endang boleh request resep rawon nggak? kalau sudah melewati eksekusi di dapur mbk pasti dijamin enak...^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah saya maniak banget sama bingka labu, enakkkk hehehhe. Yep dicampur ke sayur juga mantep ya. resep rawon coba lihat disini Mba:
      http://www.justtryandtaste.com/2011/05/rawon-ngawi-nendangala-my-mom.html

      Hapus
    2. ok mbk, resep sudah dicatat, bahan sudah tersedia, malam ini siap dieksekusi, jadi besok pagi sarapan besar dengan rawon, lupa lagi deh sama diet...hehehe. cumi masak hitamnya enak mbk, tapi favorit satu rumah cumi asam garam... simple tapi bikin makan berpiring2.

      Hapus
    3. Hai Mba Oka, iya nih cumi asam garam favorit saya juga, tapi kalau lagi program diet bisa bubar wakaka. thanks ya Mba

      Hapus
  7. Halo mbk endang, saya baru buka2 resepnya mbk, seru2 dan harus dicoba ni.oya,saya dari aceh, kami punya kue tradisional namanya timphan yang bisa di olah dari bahan dasar labu kuning atau pisang yg di uleni dengan ketan, di isi selai srikaya aceh dan di bungkus daun pisang yg yummy...pernah coba mbk? Pasti bikin ketagihan,hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, waaah sudah lama saya pengen buat timphan saya yakin rasanya pasti luar biasa sedap. Saya maniak dengan kue tradisional, sayangnya rada2 susah dibuat hahhahah. thanks yaaa

      Hapus
  8. "Agar hasilnya smooth dan tidak berlubang-lubang maka letakkan selembar kain di dasar panci, kemudian masukan air hingga kain terendam. Tata loyang di dalamnya dengan ketinggian air panci tidak melebihi setengah tinggi loyang. Kukus dengan api kecil selama 45 menit hingga flan matang dan mengeras".....siang mba..cara ini d kukus atao d rebus mba..sy agak bingung..krn ktnya air panci tdk melebihi setengah loyang llu kukus..ini mksdnya d rebus yaa mba...maaf jka kurang paham..joice,dili

    BalasHapus
    Balasan
    1. pakai cara semi kukus dan rebus ya mba, jadi saringan kukusan gak dipakai tapi sebagai gantinya pakai kain serbet

      Hapus
  9. terima kasih resepnya. saya butuh resep untuk penderita diabetes..atau yang punya potensi menjadi diabetes karena keturunan. mohon bantuannya mbak. terima kasih dan salam kenal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai, silahkan saja cek di daftar resep ya dan disesuaikan dengan kebutuhannya ya.

      Hapus
  10. hi , salam kenal mba...
    kalau resepnya tanpa telur bisa ga yah ? anak saya soalnya alergi telur.
    thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, saya rasa kalau tanpa telur flan tidak akan menyatu dan padat ya, tapi saya rasa tetap bisa dicoba. mungkin gak akan bisa dicetak, melainkan dimakan langsung dari mangkuknya.

      Hapus
  11. Mbak, aku sudah coba resepnya. Susu kental manisnya aku ganti susu segar dan gula pasir. Mantap mbak. Anak-anak dan ibunya ga berhenti nyendok hahaha... alamat timbangan naik nih :) makasih resepnya ya mbak....

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba dian, thanks sharingnya ya mba, senang sekali resep flannya disuka yaa,

      susu segar tentunya lebih sehat untuk anak2 yaa, thanks ya

      Hapus
  12. Mbak Endang, saya sudah coba resep ini minggu lalu karena ada stock labu di rumah. Adonan tidak dimixer, hanya diblender lalu dikukus. Penampakannya betul spt telur dadar gitu ya? karena ga yakin, akhirnya sisa adonan saya mixer. terus dipanggang. Bentuknya sih lebih bagus, smooth seperti egg tart yang dijual di toko, tapi kok rasanya agak aneh, lebih enak yang blender ya?

    Yang bener yg mana ya? karene sy sendiri sblmnya ga pernah makan, jadi ga punya referensi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. harusnya smooth mba linda, seperti puding. bukan seperti telur dadar, biasnaya kalau api kukusan terlalu besar maka bentuknya akan sepetti telur dadar. Mengukus flan harus pakai api kecil atau dioven dengan teknik au bain marie.

      Hapus
  13. Nyoba setengah porsi mba buat dua loyang kecil dikukus telurnya jd 3 butir tanpa tambahan kuning telur . Satunya jdnya bagus satunya kemasukan air jd buyar adonannya. Makasih ya resepnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mba Marissa, memang kue ini fragile banget yaa, hehheh, saya paling susah keluarin dri cetakannya, akhirnya disendok saja makannya hehhe. thanks sharingnya ya

      Hapus
  14. Hai mbaaa sering bgt kepoin resep2nya.. suka buat contekan masak dirumah, heheheh semalem ak bikin flan labu kuning pas matang ak dan suamiku cobain ternyata tasanya persis bgt sama srikaya padang buatan mamaku, mamaku pk spekuk jg trs telurnya banyak 8butir trs pke gula palem sama santan kental tp ga pake labu kuning tapi rasanya persisss bgt.. enak mbaaa.. maaci resepnya yahhh hari ini mau eksekusi cumi dulh ahh hihihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba Dwi sharingnya, senang resep JTT disuka. Wah kok bs rasanya jadi persis sama seperti srikaya yaa, hehhe, tapi versi labu kuning lebih sehat kayanya ^_^

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...