28 Maret 2011

Resep Poffertjes Labu Kuning


Resep Poffertjes Labu Kuning JTT

Poffertjes atau mini pancake ala Belanda merupakan jenis kue yang umumnya sering dijumpai sebagai menu sarapan pagi. Kue ini mirip dengan pancake hanya saja berukuran lebih kecil dan gendut serta dihiasi dengan gula tabur pada permukaannya. Bentuknya yang mungil ini membuatnya pas untuk mengganjal perut di pagi hari saat biasanya kita kurang berminat untuk makan hidangan yang berat. Teksturnya yang lembut dan tidak terlalu manis membuatnya sangat pas untuk menemani segelas teh hangat atau kopi susu. Tak heran dari jaman Belanda masih di tanah air hingga sekarang makanan ini masih bisa kita jumpai walaupun mulai jarang diperdagangkan.

Resep Poffertjes Labu Kuning JTT
Labu kuning kukus

Membuat kue ini relatif mudah dan cepat, hal yang paling penting adalah pastikan ragi yang digunakan masih bisa bekerja agar kue mengembang dengan baik. Anda bisa mengetes ragi yang akan digunakan dengan melarutkannya pada 2 sendok makan susu cair hangat. Ragi yang masih bekerja akan mengeluarkan gelembung kecil/busa dan menguarkan aroma harum khas ragi. 

Jika anda tidak memiliki cetakan khusus poffertjes maka cetakan apam atau cara bikang yang terbuat dari kuningan seperti yang saya gunakan pun bisa dimanfaatkan. Atau panggang adonan sesendok demi sesendok di wajan datar anti lengket anda. Tidak ada cetakan yang sesuai bukan berarti anda tidak bisa menikmati poffertjes lezat dan hangat yang baru keluar dari panggangan. 

Resep Poffertjes Labu Kuning JTT

Umumnya poffertjes terbuat dari ragi dan tepung buckwheat, tepung yang terbuat dari sejenis tanaman keluarga Polygonaceae. Yah, saya tidak memiliki tepung ini bahkan melihat bentuknyapun belum pernah karena itu poffertjes yang saya buat ini adonannya dari tepung terigu yang saya campur dengan labu kuning kukus yang dihaluskan. Labu kuning selain membuat adonan menjadi berwarna kuning cantik, juga membuat tekstur poffertjes menjadi lebih lembut. Well, bukankah kita juga harus mensukseskan program pemerintah untuk semaksimal mungkin menggunakan bahan makanan alternatif dalam menu sehari-hari? Nah, poffertjes labu kuning ini mungkin bisa anda coba untuk dihidangkan sebagai variasi menu makan pagi anda. Selamat mencoba.

Resep Poffertjes Labu Kuning JTT

Poffertjes Labu Kuning
Resep hasil modifikasi sendiri

Bahan:
- 200 gram labu kuning, kukus dan haluskan
- 150 gram tepung terigu, ayak
- 2 sendok teh ragi instant, pastikan masih bekerja baik
- 2 butir telur
- 2 sendok makan gula pasir
- 1/2 sendok teh garam
- 200 ml susu cair hangat

Cara membuat:
Dalam mangkuk sedang, masukkan tepung terigu, ragi dan gula, aduk rata. Tambahkan labu kuning aduk menggunakan baloon whisk (pengocok telur berbentuk balon) kemudian tambahkan telur dan 1/2 takaran susu dan garam. Kocok hingga adonan menjadi halus dan lembut. Kemudian tambahkan sisa susu dan kocok kembali hingga adonan tercampur rata. 

Resep Poffertjes Labu Kuning JTT
Resep Poffertjes Labu Kuning JTT

Tutup mangkuk adonan dengan kain bersih dan istirahatkan selama 1 jam. Adonan akan mengembang dan membentuk busa. 

Resep Poffertjes Labu Kuning JTT
Resep Poffertjes Labu Kuning JTT

Siapkan cetakan poffertjes, saya menggunakan cetakan cara bikang, letakkan diatas kompor. Gunakan api kecil untuk memanaskannya. Oleskan dengan mentega atau minyak pada permukaannya, kemudian tuangkan 1 sendok makan adonan ke masing-masing lubang cetakan. 

Resep Poffertjes Labu Kuning JTT
Resep Poffertjes Labu Kuning JTT

Tutup cetakan selama pemanggangan agar poffertjes mengembang baik. Jika kue terlihat mulai matang, balikkan kue menggunakan dua buah sendok makan dan panggang sisi sebaliknya, hingga kedua sisi kue sama matangnya dan berwarna kecoklatan. Angkat.  

Resep Poffertjes Labu Kuning JTT

Sajikan kue dengan taburan gula halus atau selai jika suka. Enjoy! 

Sources:
Wikipedia - Poffertjes
Wikipedia - Buckwheat



14 komentar:

  1. mba aq suda coba tp rasanya kok mirip serabi ya? hehe apa emg ini serabi asal belanda x ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yep, memang mirip2 antara serabi, apem dan kue mangkuk rasanya hahhaa.

      Hapus
  2. Mbak, aku pengunjung setia blog ini, aku dah cobain resep ini tadi pagi, berhubung ga ada labu jadi pake ubi, tengahnya aku kasih kismis pd saat adonan setengah mateng. Mmmmak nyusss.
    Salam,
    Wulan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Wulan, yep pakai ubi juga mantap kok. Hmm,tambahan kismis? Gud idea! Thanks atas sharinya ya.

      Hapus
  3. hai mbak aku uda nyoba ni rasa nya enak enak enak hehhhee cuma menurutku rasanya krg manis gt jd toppingnya aku pake susu kental manis hehehhee rasa nya jd pas...
    oya mbak klo bikin ni pake pisang bs gak?kira2 brp gr ya?thank's
    Stella

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Stella, yep memang kurang manis ya hehehh. Bisa diganti pisang, pakai saja sekitar 2 buah pisang ambon Mba. Gud idea juga tuhhh wakakkak, saya pengen coba juga. Thanks yaaa...

      Hapus
  4. Enak banget selagi hangat. Udah tambah 1 sdm gula tetep kurang manis untukku. Jd ta siram madu. Maknyuss.. Makasih mba untuk resepnya yg mudah dan murah. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Yara, kue ini biasanya disantap dengan taburan gula halus diatasnya karena itu adoannya memang gak terlalu manis ya.

      Hapus
  5. Mba, sisa adonan bisa dimasukkan kulkas tidak ?dan tahan berapa hari y? Tks ya mbak buat responnya. Debi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Debi, bisa Mba, hanya semalam saja saya rasa ya dalam wadah rapat ya.

      Hapus
  6. Mb Endang.. Ragi instant itu sm ya dg ragi kering? *newbie banget*

    BalasHapus
    Balasan
    1. ragi kering maksudnya active dry yeast ya? sebenarnya sama hanya saja ragi instan lebih cepat aktifnya dan bisa langsung bekerja ketika ditambahkan pada bahan lainnya.

      active dry yeast biasanya perlu diaktifkan dulu dengan cara menggunakan air hangat dan membuat biang ragi.

      Hapus
  7. mbak,klo gak ada labu kuning apa bs diganti dg terigu smua dg jmlh yg sama dg gram labu kuning?

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...