27 November 2010

Resep Otak-Otak Ikan


Resep Otak-Otak Ikan JTT

Tanjung Pinang, pulau kecil di kepulauan Riau merupakan tanah kelahiran Ibu saya. Walaupun hanya sebentar saya tinggal di sana tetapi pengalaman masa kecil itu sungguh tak terlupakan. Saya masih ingat rumah kami yang mungil di Tanjung Unggat, di belakang rumah penuh dengan hutan bakau, pohon kelapa dan aneka tanaman dan sesemakan rawa. Masa kecil saya sepulang sekolah banyak dihabiskan berkeliaran di hutan itu mencari aneka tumbuhan atau buah-buahan hutan untuk bermain 'pasar-pasaran'.

Di depan rumah kami mengalir selokan dengan lebar 2 meter dan cukup dalam sekitar 1,5 meter. Jika bulan purnama dan air laut pasang maka permukaan selokan meluap karena dipenuhi dengan aliran air laut. Aneka ikan khas daerah tersebut seperti ikan kitang-kitang, ikan sembilang dan masih banyak lagi  hanya saya lupa namanya, akan berhilir mudik memenuhi selokan. Sangat mengasyikkan memandangnya.

Biasanya berbekal aneka jala kecil darurat buatan sendiri, ember plastik bahkan sarung seperti yang almarhum Bapak saya lakukan, penduduk sekitar malam-malam akan berbondong-bondong terjun ke selokan untuk menjala ikan. Lumayan, satu ember penuh ikan sembilang dan kitang-kitang terjala. Nah, setelah itu Ibu saya yang pusing tujuh keliling memikirkan mengolahnya. 

Ada satu makanan di Tanjung Pinang yang saya kangen sekali untuk bisa menikmatinya lagi: Otak-Otak Tanjung Pinang. Banyak otak-otak di Jakarta tetapi belum ada yang seperti otak-otak khas Tanjung Pinang. Otak-otak Tanjung Pinang dibungkus oleh dua lembar daun kelapa yang ditangkupkan menjadi satu. Terbuat dari daging ikan - biasanya ikan tengiri, layur, kakap atau ikan berdaging putih lainnya - yang digiling halus dicampur bumbu-bumbu rempah yang kuat dan kemudian di bakar di atas bara api. Warnanya kuning keemasan dengan komposisi tepung yang sedikit sehingga rasanya fishy sekali. Biasa dijual dalam rentengan dan harganya sangat murah. Sekali makan, 3 renteng otak-otak yang masing-masing berisi 10 biji, amblas. Yah maklum saja, isinya sedikit sekali. Sungguh!

Okeh, daripada saya bercerita terus dan anda terkantuk-kantuk lebih baik kita masak saja yuk. Siapa tahu menu yang satu ini digemari oleh keluarga anda dan menjadi variasi menu di rumah. Sayang sekali karena saya tidak menemukan daun kelapa/janur di pasar akhirnya saya ganti saja dengan daun pisang. Sebenarnya menjadi kurang seru sih tapi untuk rasanya jangan khawatir tetap lezat kok.

Otak-Otak Ikan
Resep diadaptasikan dari Ibu saya

Untuk 20 otak-otak

Bahan:
- 250 gram ikan tengiri atau ikan daging putih lainnya seperti layur, bandeng, kakap. buang durinya haluskan dagingnya dengan blender atau ulekan.
- 1 sendok makan tepung sagu
- 1 butir telur

Bumbu dihaluskan:
- 3 buah cabai merah
- 4 buah cabai rawit
- 2 butir bawang putih
- 3 butir bawang merah
- 1 ruas kunyit
- 1 ruas jahe
- 1 sendok teh ketumbar
- 1/4 sendok teh jintan
- 3 butir kemiri
- 3 buah daun jeruk iris halus
- 1 lembar daun kunyit iris halus
- 100 ml santan kental 
- garam & gula secukupnya

Cara membuat:
Dalam mangkuk besar, campur daging ikan, bumbu halus, santan, garam, gula, irisan daun jeruk dan daun kunyit. Tambahkan telur aduk hingga tercampur rata.

Jika akan dibungkus dengan daun kelapa maka potong-potong daun kelapa sepanjang 20 cm. Satu lembar daun menjadi 2 bagian. Bersihkan dengan cara di lap.

Masukkan adonan ke dalam daun, kemudian jepit sisi daun yang terbuka dengan pelepah daun kelapa lainnya. Semat kedua ujungnya dengan lidi atau stapler.

Jika menggunakan daun pisang seperti yang saya lakukan maka bungkus seperti otak-otak biasanya. Taruh adonan ikan di tengah-tengah daun kemudian lipat kiri kanan daun ke depan. Semat ujungnya.

Bakar otak-otak ikan diatas bara api hingga daun kecoklatan dan otak-otak matang.

Sajikan dengan nasi panas atau dimakan begitu saja juga yummy.



14 komentar:

  1. salam kenal..
    suka jg dgn otak-otak tanjung pinang, waktu search resepnya,ketemu ini.. izin nyobain resepnya ya..

    BalasHapus
  2. Halo Kay, salam kenal juga. Yup, saya juga penggemar berat otak2 ini. Bisa habis sampai berpuluh biji hehehe.

    BalasHapus
  3. mbaa endang apa kabarr di tahun yg baru ini? mau nyoba resep ini, tp ikannya kalo pakai gurame bisa ga ya? trus santan kental tuh kara aja gapapa?
    makasih jawabannya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Yanti, kabar saya baik Mba walau terserang flu di awal tahun hahhahah. Bisa pakai ikan gurame ya dan santan kara oke kok. Kalau mau warnanya merah pakai cabai merah dan kunyit banyakan.

      Hapus
  4. pke ikan peda/pindang bisa gak mba??

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggak bisa ya mba, harus menggunakan daging ikan segar ya

      Hapus
  5. Mbak.... Otako-otaknya bisa dipaksa jadi frozen food gak...? Buat persediaan.... Aku doyan banget ma otak2... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba mitha, yep bisa ya mba, bekukan saja di freezer ya

      Hapus
  6. mbak itu adonan nya gaj usah di masaj dulu ya? Takut nya ga mateng klo langsung di bakar aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Lady, dikukus bisa ya mba, baru dibakar ya.

      Hapus
  7. Salam kenal mba, minta resep sambel kacang tuk cocolannya juga dong :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba wita, pakai resep ini ya:
      http://www.justtryandtaste.com/2011/04/otak-otak.html

      Hapus
  8. Wahh...ga nyangka mbak endang ibunya orang tanjung pinang. Almh ibu sy jg org tj. Pinang dan sy besar disana. Pantesan masakan mbak cocok sama lidah sy. Hehehe. Bener bgt,mbak...otak2 tj pinang blom ada yg ngalahin, apalagj otak2 kijang. Jd ngilerrr...kpn2 nyobain ah resep mbak ini. Thanks ya mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Fresty, yep Ibu saya asli dr sana hehhehe. Otak2 dulu makanan sejak lahir, tapi sekarag kudu bikin sendiri kalau pengen makan huaaa. Thanks sharingnya yaa

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...