14 November 2010

Resep Tepo Tahu Kecap a la Paron


Resep Tepo Tahu Kecap a la Paron

Pagi ini asisten kami Mba Jum memasak Tepo Kecap untuk menu sarapan pagi. Serasa nostalgia rasanya, pagi-pagi menyantap tepo kecap yang super laziz. Di kampung halaman saya, Ngawi - Jawa Timur tepatnya di desa Paron. Tepo Kecap  atau biasa kita kenal dengan lontong kecap adalah makanan yang sangat populer dan biasa dijual oleh mbok-mbok di pasar bersaing dengan penjual nasi pecel dan bubur sumsum. Kami biasanya menyantapnya sebagai menu sarapan di pagi hari. Sebagaimana lontong kecap lainnya, maka tepo didominasi oleh irisan tepo/lontong, potongan tahu goreng, rajangan halus kol, tauge dan siraman kuah yang manis asam segar ditaburi dengan kacang tanah yang digoreng. Irisan tomat merah dan sedikit cuka di kuahnya memberikan rasa asem-asem segar yang berpadu dengan manisnya kecap dan gurihnya kacang. Plus aroma seledri yang menggugah selera. Hmm, jadi kangen dengan tepo kecap di Paron.

Nah, karena hari ini kami akan membuat tepo kecap maka saya tidak memasak nasi. Sebagai gantinya saya akan membuat tepo yang dibungkus dengan daun pisang sisa membuat nasi pepes bakar kemarin. Di desa saya, cara membungkus tepo berbeda dengan lontong yang berbentuk memanjang dan disemat dengan lidi di kedua ujungnya. Tepo berbentuk seperti kubah segitiga dan cara pembuatannya relatif lebih mudah. Cukup gulungan daun pisang yang diisi dengan beras ditekuk kebelakang pada kedua sisinya, kemudian pertemuan kedua ujung daun disemat dengan lidi. Nah di bawah ini saya akan tunjukkan gambar lontong dan tepo sehingga anda pun bisa tahu perbedaannya. 

Berikut ini resep dan proses pembuatannya yang sayangnya tidak saya abadikan dalam gambar.

Resep Tepo Tahu Kecap a la Paron

Tepo/Lontong Tahu Kecap
Resep modifikasi sendiri

Bahan tepo/lontong:

500 gram beras, cuci bersih tiriskan
20 lembar daun pisang, dilap kedua sisinya hingga bersih, layukan. Saya biasanya memasukkannya ke dalam dandang kukusan dengan air yang mendidih sebentar.

Bahan Kuah dan Pelengkap: 
- 5 potong tahu putih, ukuran 5 x 5 cm, garami dan goreng hingga kecoklatan.
- 200 gram kol, rajang halus
- 100 gram tauge, siram air panas, tiriskan
- 1 batang seledri cincang halus
- 200 gram kacang tanah, goreng hingga kecoklatan.
- 1 siung bawang putih
- 1 sendok makan gula jawa
- 1 ruas jari lengkuas
- 2 lembar daun salam
- 1/2 sendok teh cuka
- 1/2 sendok teh garam
- 1 buah tomat segar, cincang kasar
- 4 siung bawang merah, iris dan goreng untuk taburan
- Kecap manis secukupnya
- Air + 300 ml


Cara Membuat: 

Membuat tepo.

Bisa membuatnya seperti membuat lontong biasa, tumpuk 2 lembar daun dengan daun bagian atas sisi hijau menghadap ke atas agar warna lontong menjadi hijau. Semat salah satu ujungnya dengan lidi kemudian isi beras kira-kira separuh panjang lontong.

Ketuk-ketuk lontong sehingga beras memadat kemudian semat bagian ujung lontong lainnya dengan lidi jangan lupa sisakan ruang karena beras akan mengembang. Agar beras menjadi lontong dan bukannya nasi, jangan mengisi beras terlalu banyak dan usahakan jangan sampai ada daun pisang yang robek atau bocor sehingga beras keluar dari lontong.

Cara membungkus versi lainnya adalah tumpuk dua daun menjadi satu, dengan daun bagian atas sisi hijau menghadap keatas. Taruh kira-kira 3 sendok makan beras. Tekuk daun sebelah kiri dan kanan, kemudian masing-masing ujung  kita tekuk kebelakang seperti ketika hendak membungkus kue nagasari/kue pisang. Semat dengan lidi pada pertemuan kedua ujung daun agar tidak terlepas.

Siapkan dandang/panci besar, alasi permukaannya dengan dua lembar daun pandan yang dipotong-potong.  Tata lontong & tepo di dalamnya dengan posisi tidur, siram dengan air mendidih hingga semua permukaan lontong tertutup air. 

Rebus dengan api besar kira-kira 1 jam,  jaga supaya air tidak sampai habis. Jangan buka tutup panci selama perebusan dengan api besar. Matikan api biarkan lontong selama 1/2 jam. Kemudian rebus kembali selama 1/2 jam. Angkat lontong, siram dengan air dingin dan tiriskan dengan posisi berdiri. Biarkan hingga benar-benar dingin.

Cara Membuat Kuah Gula Merah: 
Haluskan bawang putih dan gula merah kemudian didihkan air, masukkan bumbu halus, garam, salam dan lengkuas. Masak selama 2 menit. Matikan api dan angkat.

Tuang kuah di mangkuk, tambahkan cuka. Sisihkan.

Sekarang cara menyajikannya.

Siapkan piring atau mangkuk. Isi piring dengan tepo yang telah dipotong-potong, tambahkan irisan kol, tauge dan seledri.  Taruh diatasnya potongan tahu goreng yang diiris tipis. Siram dengan kuah gula merah & kecap manis, taburi dengan kacang tanah, bawang goreng dan tomat segar yang dicincang kasar. Lengkapi dengan sambal rebus dan kecap asin.

Sambal rebus:
Cabai rawit 5 butir, bawang putih 1 siung, rebus hingga empuk dan tiriskan. Haluskan, kemudian cairkan dengan 5 sendok kuah Tepo. Hmm, yummy!




9 komentar:

  1. Mbaa endang.. Aku search resep buat lontong di blog mba nemu ini.. Ada fotonya ga mba? Aku ga kebayang bungkus nya gimana.. :(( maklum tinggal di negri orang ada nya lontong instant buatan negara tetangga.. Pengen lontong hijau kaya di indo.. Kalo ada foto nya mau di share dong mba cara bungkus nya.. :)) ke email juga boleh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba putri, sayangnya resep ini saya buat ketika di awal ngeblog. banyak resep2 di awal prosesnya nggak saya foto. kalau ada waktu akan saya buat kembali lontong ini beserta gambar prosesnya ya.

      saran saya buat dulu selongsongan kulitnya dari daun pisang, baru disi dengan beras, isinya kurang sedikit dari setengah panjang selongsong ya.

      Hapus
  2. Mba Endang, saya juga yang anak Ngawi selalu kangen berat sama Tepo Kecap ini mba, kadang suka bikin dirumah, tapi rasanya beda-beda tipis sama yang dijual mbah-mbah di ngawi.. :) tapi lebih enak lagi yang sayurannya itu mentah semua mba.. kol, cambah sama seledri mentah semua.. awal2 makan dulu aneh rasanya, sekarang yang ngangenin ya emang rasanya yang kres kres kres gitu.. Titin

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mb Titin, thanks sharingnya yaa, sudah lama sekali saya tidak mecicipi tepo kecap, hiiks menurut saya tepo di paron, ngawi super duper enak, gak ada yang bs menandingi hahhahaha, lebay.

      Hapus
  3. Saya juga asli paron mbak, dan semenjak saya di ponorogo, belum nemuin penjual tepo kecap yang khas rasanya sama dengan yng di jual di deket rumah. Bener bener ngangenin,..
    Btw kalau boleh tau..
    Mbak e sekarang tinggal dimana.?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tepo Paron enak banget, baik pecel atau kecapnya semua enak.

      saya tinggal di JKT sekarang, sudah lama gak pulang ke paron hehhee

      Hapus
  4. Walah wonten tiyang Ngawi. Salam santun dr tiyang Ngawi juga mbak. Matur nuwun sudah mau berbagi resepnya 🤗🤗🤗

    BalasHapus
  5. opor merah kayak gini enak juga meskipun minus kapulaga (ngak punya).. minus ayam.. jadinya pake tahu n telor rebus yang di goreng... ehm... yummy

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...