22 Juli 2011

Obsesi Roti 7: Membuat Roti Burger - Burger Bun


Obsesi Roti 7: Membuat Roti Burger - Burger Bun JTT

Mengapa anda harus membuat roti sendiri jika diluaran banyak sekali dijual roti dengan aneka rasa dengan harga yang terjangkau? Jawabannya adalah karena roti buatan sendiri jauh lebih baik dibandingkan yang dijual di toko roti. Benar-benar fresh from the oven, sehingga cita rasanya sangat lezat. Bagi anda yang belum pernah memberanikan diri membuatnya, saya anjurkan untuk mencobanya. Sekali, dua kali hasilnya mungkin kurang memuaskan tapi percayalah seiring dengan makin banyaknya latihan dan teknik uji coba yang anda lakukan maka roti yang anda hasilkan pun akan semakin membanggakan. Saya bisa mengatakan demikian karena saya telah membuktikannya sendiri. 

Obsesi Roti 7: Membuat Roti Burger - Burger Bun JTT
Obsesi Roti 7: Membuat Roti Burger - Burger Bun JTT
Roti yang diolesi dengan puth telur (kiri) dan mentega (kanan)

Sebelum saya membuat blog Just Try and Taste ini, saya tidak pernah membuat roti sekalipun. Bermimpi suatu saat saya bisa membuat roti pun tidak pernah. Beberapa kali saya berniat untuk mengikuti kelas khusus membuat roti tentu saja dengan biaya yang terjangkau, salah satu yang saya incar adalah kursus dari Bogasari di Titan, toko bahan kue langganan, dan berakhir dengan kecewa karena selalu jatuh di hari kerja. Melihat proses pembuatan roti paling banter adalah di televisi, saat acara memasak kegemaran saya yang dibawakan oleh Ibu Sisca Soewitomo muncul dan memperagakan satu resep roti. Anda setuju kan kalau saya katakan beliau terlihat mantap saat menguleni adonan? Ketika adonan mekar dan roti lembut nan cantik pun keluar dari oven, mulut saya akan ternganga takjub sambil dalam hati bertanya "Kok bisa ya?". Namun melihat langsung dengan mata kepala sendiri proses pembuatan roti, belum pernah. Modal saya selama ini adalah banyak membaca buku mengenai making bread, mempraktekkannya sendiri di dapur dan pantang menyerah. 

Obsesi Roti 7: Membuat Roti Burger - Burger Bun JTT

Menghasilkan roti super bantat yang teksturnya keras sehingga gigi hampir patah saat menggigitnya? Pernah. Roti super liat sehingga Tedy mengeluh karena harus dikunyah dengan penuh perjuangan, sering. Roti gosong karena saya ketiduran saking kecapekan menunggu adonan mengembang, juga pernah. Bagimana dengan adonan roti yang volumenya membengkak menjadi dua kali lipat dari resep? Ahh, yang ini sering. Bukan karena adonan mengembang sukses tapi karena saya merasa adonan terlalu lembek atau terlalu keras sehingga tepung dan air silih berganti saya tambahkan, tanpa saya sadari saya telah memiliki segunung adonan dan sayapun sibuk mencari volunteer yang bersedia untuk menjadi tester-nya. Namun semua itu membuat saya semakin setuju dengan pepatah: "pengalaman adalah guru yang terbaik", karena dari kegagalan demi kegagalan yang dulu saya lakukan, sekarang hasilnya saya rasakan. Membuat roti ternyata proses yang sangat mudah, a piece of cake! 

Obsesi Roti 7: Membuat Roti Burger - Burger Bun JTT

Nah, kembali ke burger bun ini. Di supermarket besar, dengan mudah anda bisa menemukan roti bulat ini dengan harga yang sangat murah, untuk rasanya saya tidak terlalu yakin akan memuaskan selera anda. Tapi untuk burger bun yang saya posting kali ini saya berani katakan rasanya sama sekali tidak mengecewakan. Lezat! Rotinya lembut dengan rasa manis yang pas, warnanya keemasan karena menggunakan butter dan telur dalam adonannya. Selain itu resepnya juga sangat mudah. Cukup ikuti step by step proses membuatnya yang saya sertakan di bawah dan saya yakinkan kegagalan bukan milik anda. Untuk mendapatkan kulit roti dengan warna keemasan yang lembut maka oleskan mentega menggunakan kuas pada permukaannya. Mengoleskannya dengan putih telur akan menghasilkan kulit roti yang mengkilap dan lebih gelap dibandingkan dengan mentega. Namun jika anda akan menaburkan wijen sebagaimana tampilan roti burger lainnya maka anda harus mengoleskan putih telur agar wijen lengket pada roti. 

Berikut resepnya ya.

Obsesi Roti 7: Membuat Roti Burger - Burger Bun JTT

Roti Burger - Burger Bun
Resep diadaptasikan dari website King Arthur Flour - Beautiful Burger Bun

Untuk 8 - 9 buah roti burger

Bahan:
- 200 ml s/d 250 ml air hangat
- 2 sendok makan mentega atau margarine
- 1 butir telur, kocok lepas
- 390 gram tepung terigu protein tinggi (misal Cakra Kembar)
- 55 gram gula pasir
- 1 1/4 sendok teh garam halus
- 1 sendok makan ragi instant, pastikan fresh dan cek masa pakainya (saya pakai merk Fermipan)
- Wijen putih secukupnya untuk taburan

Cara membuat:

Obsesi Roti 7: Membuat Roti Burger - Burger Bun JTT

Siapkan mangkuk besar, masukkan tepung terigu, gula pasir dan ragi instant, aduk rata. Tambahkan garam, aduk rata. Buat sumur di tengah tepung, masukkan air hangat aduk rata tepung menggunakan jari-jari tangan hingga air tercampur, tambahkan telur kocok. 

Uleni adonan hingga tercampur rata dan menggumpal. Tambahkan air sedikit jika terasa terlalu kering. Pindahkan adonan ke permukaan meja yang ditaburi tepung, uleni adonan hingga kalis, tandanya adonan tidak lengket di tangan dan terasa elastis dan lembut. Jika adonan terlalu lengket, celupkan tangan anda di tepung terigu dan terus uleni adonan hingga kalis. 

Obsesi Roti 7: Membuat Roti Burger - Burger Bun JTT

Tambahkan mentega, uleni kembali adonan hingga mentega tercampur baik dengan adonan, jangan panik jika adonan terasa lembek karena mentega belum tercampur dengan baik. Terus uleni adonan, hingga adonan menjadi lembut karena mentega telah merata. Jika anda akan menambahkan tepung karena adonan yang lengket, jangan tambahkan berlebihan, lakukan hanya dengan mencelupkan tangan ke dalam tepung. Adonan yang ditambahkan mentega akan terasa lebih lembut, lentur dan elastis.

Obsesi Roti 7: Membuat Roti Burger - Burger Bun JTT

Bulatkan adonan menjadi bola yang smooth, letakkan di mangkuk bekas menguleni adonan. Olesi dasar mangkuk dengan mentega agar tidak lengket. Tutup mangkuk dan istirahatkan adonan hingga mengembang minimal 2 kali lipat. Kira-kira 1 jam-an. 

Catatan: Waktu mengembang adonan tidak bisa dijadikan patokan apakah adonan roti dikatakan telah mengembang maksimal karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti suhu, bagaimana cara menguleninya, jenis ragi yang digunakan. 

Jika telah mengembang, kempiskan adonan kemudian buat menjadi  8 atau 9 bagian. Paling mudah dengan memanjangkan adonan, kemudian potong-potong menjadi 9 bagian. Berat masing-masing sekitar 90 gram. Bulatkan dengan cara menggelindingkannya di permukaan meja bertepung menggunakan telapak tangan. Kemudian pipihkan menjadi piringan dengan diameter selebar + 8 cm. 

Obsesi Roti 7: Membuat Roti Burger - Burger Bun JTT

Tata adonan di atas loyang yang dialasi dengan kertas roti, beri jarak antar adonan karena roti akan mengembang. Tutup permukaannya dengan kain bersih dan istirahatkan hingga roti mengembang dua kali lipat. Jika telah mengembang, olesi permukaan roti dengan mentega jika anda tidak ingin menaburkan wijen pada permukaanya. Atau oleskan dengan putih telur jika akan ditaburi dengan wijen. 

Nah, sambil menunggu roti beristirahat, panaskan oven, set disuhu 175'C. Letakkan rak pemanggang di tengah. 

Panggang roti selama 15 - 20 menit, jika permukaannya mulai terlihat coklat keemasan, segera keluarkan dari oven dan dinginkan di rak kawat. Untuk roti yang tidak ditaburi wijen, olesi sekali lagi dengan mentega untuk menghasilkan permukaan roti yang terlihat lembut dan shiny. Simpan roti dalam plastik tertutup rapat agar terjaga kesegarannya. Roti siap digunakan untuk membuat beef cheese burger yang saya akan posting berikutnya. Enjoy! 

Source:
Website King Arthur Flour - Beautiful Burger Bun

TESTIMONI PEMBACA

Amin Pudjihari Sektiningsih 
Burger bun
Sumber Justtryandtaste Blogspot


  




133 komentar:

  1. Ternyata pengalaman roti saya tidak se'kaya' Mba Endang.Pertama bikin Alhamdulillah jadi.Temen saya juga ngeluh,2 kali nyoba 2 kali gagal :)
    Bener deh,Mba.Setelah bisa bikin roti sendiri jadi gimana gitu kalo beli roti,hehehe....dulu kukira roti sobek-nya Sa** Roti itu enak sampai saya bisa bikin roti sendiri.Kemaren pas beli,'Kok hambar ya.Lebih enak bikinan sendiri..'.Kata suami,'Ah,Bundi pasti gitu',hehehehe...

    BalasHapus
  2. Bener banget Mba Dian, saya sekarang nggak pernah beli roti di luar. Setiap kali mau beli selalu terpikir, ah ngapain beli? Bikin lebih oke. Selain lebih enak juga proses membuatnya memang mengasyikkan. Hanya saja memang perlu banyak praktek dan latihan ya hehehe

    BalasHapus
  3. wah, kayaknya roti ini harus berani dicoba ya mb, untuk sarapan keluarga. soalnya si abang penggemar roti. Harus bener2 diniatkan. habis sering gagal buat roti.

    BalasHapus
  4. Wakakak, hayo Mba Chanti beranikan diri membuat roti burger sendiri. Gampang banget lho mba, si abang pasti tiap pagi ntar minta sarapan burger mulu ke Bundanya. Siap-siap saja tuh... menguleni ^_^

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah, kemaren sy dah berani nyoba mb. td pagi kami sarapan dengan roti ini + temen2nya. tapi kulit atas rotinya gak coklat seperti punya mb endang, padahal sudah saya kasih mentega n putih telur:( kenapa ya? apa ovennya ya mb? maklum oven tangkring..hehehe....Tekstur rotinya lembut dan padat tapi tdk keras (apa gitu ya mb?, maklum saya sering gagal nih..), gak seperti yang dijual di toko di banda. jadi 1 roti aja udah kenyang. Tq ya mb...

    BalasHapus
  6. Hai Mba Chanti, betul mba, roti burgernya memang padat namun lembut dan empuk. Untuk mengapa bagian atas tidak berwarna kecoklatan mungkin benar tebakan Mba Chanti, karena menggunakan oven tangkring. Karena roti memerlukan panas atas dan bawah untuk menciptakan warna coklat keemasan yang merata.

    BalasHapus
  7. bismillah..
    nyuwun sewu mba..heheh..pada umumnya saya klo baking roti biasanya pake air dingin ga pake air anget..emang hasil akhirnya beda ya mba..mohon penjelasannya dari sang expert..interested nig nyoba resepnya burger bun yg diatas apalagi katanya mba endang..nih resep tidak akan gagal bagi pemula seperti aku ini..

    Lia wahyu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Lia, hehehhe jauh dari expert Mba, masih uji coba sana sini dan banyak gagal. Setahu saya air hangat memacu kerja ragi menjadi lebih cepat sehingga proses fermentasi menjadi lebih singkat. Dengan kata lain air hangat membantu ragi bekerja lebih aktif karena suhunya sesuai dengan suhu yang dibutuhkan ragi untuk bekerja. Hasil akhirnya tentunya roti yang lebih empuk dan mengembang. Semoga membantu ya, dan burger bun ini layak dicoba karena guampaaang banget dan yummy!

      Hapus
    2. Haii mbak.. Aku cm mau share tips nih.. Untuk menghemat waktu nungguin adonan ngembang.. Sewaktu adonan diistirahatkan.. Aku masukin wadah tertutupnya di dalam wicrowave.. Trus dsebelahnya aku masukkin air mendidih di gelas.. Tutup microwave nya.. Suhu di dalam micr. lbh stabil.. Dan uap air mendidih mempercepat proses fermentasi.. Alhasil setengah jam kemudian adonan mengembang 2x lipat. Utk hasil rasa saya bisa jamin tetep sama enaknya kok 😀

      Hapus
    3. Hai Mba Eduita, thanks ya sharingnya. Wah tipsnya bisa digunakan oleh pembaca lainnya ya. Thanks yaa

      Hapus
  8. hai mba..saya penggemar blog mu nih, udh banyak resep yg saya coba di blog ini..dan sebagian berhasil :)makasih ya.

    nah sekarang saya mo coba bt bikin roti bun ini...cm apa menteganya bisa diganti dengan margarin? trus pas pemanggangan apa pakai api atas,bawah or api atas bawah?thanks before.

    salam
    eva

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Eva, salam kenal. Thanks atas sharingnya ya. Untuk roti, menteganya bisa ganti dengan margarine. Panggangmnya pakai api atas bawah ya Mba, supaya permukaannya bisa kecoklatan. Jangan memanggang lama2, kalau permukaannya sudah keemasan angkat saja, supaya rotinya lembut. Bungkus dengan kain atau simpan di freezer, jangan di kulkas bagian bawah (chiller), rotinya akan kering dan keras. Moga berhasil ya ^_^

      Hapus
    2. mba endang..mau buat laporan..barusan saya sdh buat burger bun nya, cm knp bag atas roti ngga kecoklatan ya..malah msh putih gitu, bag bawahnya sih coklat..padahal udh dioles margarine..n diset api atas bawah 180-an (20 menit)..fyi oven ku masih baru padahal...jd kynya ngga ada masalah bt suhu ovennya.

      tp rasanya muantteep banget..rotinya empuuk manisnya pas..jd dimakan gt aj tanpa tmbah apa2 udah enak..pls advise dong mbak ..pengen penampilannya kaya pny mba endang gitu bag atasnya coklat bagus banget.thanks

      Hapus
    3. Halo Mba Eva, coba letakkan rak pemanggangnya di tengah atau jangan terlalu bawah, sehingga panas atas lebih dekat ke permukaan roti. Seharusnya kalau pakai oven dengan panas api atas bawah hasilnya roti dengan permukaan yang kecoklatan. Jangan lupa garam ya, garam membantu permukaan roti kecoklatan. Moga next trial lebih oke lagi ^_^

      Hapus
  9. hello mbak.. tahu ga mbak kalau cara buat tortilla (kulit kebab). bagaimana resep dan caranya ya...? mksh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, maaf ya saya telat balasnya, kalau urusan sama kulit tortilla saya dah eksperimen sampai berkali2 hahahha, semua gatot. Karena susah cari masa harina (tepung tortilla yang terbuat dari jagung) saya pakai gandum, hasilnya tortilla kering, pecah dan gak lemas babar blas. Saya dah coba beraneka teknik hahhhaha. Belum berniat coba lagi, takut gatot.

      Hapus
    2. halo Bro Efri, wah saya sampai sekarang belum berani bikin kulit tortilla, hahaha. Beberapa waktu lalu saya memang cek juga you tube dan menemukan satu resep yang kayanya oke. Nah mungkin resep yang Efri berikan diatas jga bisa saya coba. Masalah terbesar saya adalah kulit tortilla gak lembab, kering dan pecah2 jadi gak bisa dilipat babar blas. Tapi saya terus terang penasaran juga untuk membuatnya lagi. Thanks atas sharingnya ya. Eh btw, kenapa rotinya gagal semua? ayo ikuti instruksinya dengan seksama. Bagian terpenting adalah ragi yang digunakan. Nah saya ada pengalaman nih, saya selama ini suka pakai fermipan brown, kemasan 1/2 kg, ini ragi aktif dan mantepppp banget, saya gak pernah gagal jika pakai ragi ini. Suatu kektika saya iseng beli fermipan kemasan sachet di supermarket. Nah ternayata saya baru tahu kalau daya aktif ragi yang sachet gak se oke yang kemasan gedhe. Adonan mengembang lamaaaaa banget, hampir 2 jam an dan itu sudah saya pindah2 kemana, mencari tempat terhangat di rumah. Nah mungkin pengalaman ini bisa jadi info juga, gak semua fermipan sachet itu aktif. Sukses selalu ya ^_^

      Hapus
  10. mbak, barusan bikin burger bun nya... mantab... jd ndut-ndut. emang enak banget.
    salam, heti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Heti, yep ini resep burger bun yang paling oke menurut saya. Padat, empuk, enak dan endut hahahha. Thanks sharingnya ya.

      Hapus
  11. halo mbak endang, kalo kita pake yg protein sedang-rendah kyk segitiga biru, pengaruh bgt ga sih..soalnya pengen nyobain roti ini tapi tepung cakra nya udh hbs buat praktekin roti tawar I dan roti isi kacang merah (masing2 udh dicobain 2x)lumayan sukses mbak...:)
    trus satu lagi mbak, spy rotinya ga kering dan agak keras esok harinya kan mbk endang bilang dibungkus dgn kain bersih pas keluar dari oven. udh saya cobain, tp rotinya jd keringetan ...p takutnya nt jd jamuran pula..hehehe
    tlg dijawab ya mbak.....Makasih.
    rgrds = dina =

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Dina, bisa pakai segitiga biru kok, tidak terlalu berpengaruh nyata hehehe. Saya biasanya simpan di dalam freezer Mba, dalam plastik tertutup rapat, kalau mau makan saya panasin pakai microwave, masalahnya microwave itu membuat roti kering ketika dingin jadi harus dimakan selagi masih hangat. Kalau habis dalam waktu 2 - 3 hari, setelah roti dingin masukkan ke plastik rapat saja, asalkan gak kena udara roti menjadi tidak terlalu kering.

      Hapus
    2. siip mbk endang, thx infonya.
      tetap semangat ngeblognya ya..
      kita jadi ikutan semangat nih...merdeka!
      ==dina==


      Hapus
    3. Thanks Mba Dina, wakakak ini kita merdeka dari penjajahan bangsa apa lagi ya?

      Hapus
  12. Mba, klo rotinya diisi di tengahnya dgn coklat bs ga? Caranya gmn ya? Thanx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa diisi dengan coklat, saya biasanya pakai coklat blok, saya potong2 dan masukkan ke tengah adonan. Adonan dibuat pipih dulu baru diisi dengan potongan coklat dan dibulatkan seeprti membuat onde2 ya. Saat dipanggang coklat akan meleleh.

      Hapus
  13. Mba makasih banyak udah nulis blog ini, saya ibu muda dan pertama tama kebingungan soalnya ngga bsia masak sama sekali,tapi setelah nikah mau ngga mau harus masakin buat suami (kebetulan sekrang saya juga ngga tinggal bukan di indonesia, tapi di negara non muslim, makanan halal susah jadi harus masak sendiri). eh pas ketemu blog ini saya langsung seneng dan ngikutin, makasih banyak mba, soalnya step nya mudah diikutin dan ada fotonya. makasih sekali lagi mba endang, salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Salam Kenal ya Mba, senang sekali mendengar blog JTT bisa membantu untuk lebih pede di dapur. Pasti sulit banget tinggal di negara yang makanan non muslimnya susah di cari, mau tidak mau kudu masak sendiri. Tapi saya percaya, kalau ada niat dan usaha untuk mencoba, apapun nggak ada yang susah, saya yakin bentar saja udah mahir di dapur. Sukses selalu ya dan makasih atas sharingnya! ^_^

      Hapus
  14. halo mbak....
    Saya udah nyoba resepnya, enak mbak tp kok nggak bulet bagus kyk punya mbak? Jdnya malah meleber gt mbak :( apanya yg salah ya?
    Pls petunjuknya ya mbak, ngiler liat penampilan rotinya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, saya bingung juga Mba kenapa jadi vertikal ya, saya baca2 di beberapa literatur, kemungkinan karena loyang tidak dialasi dengan kertas baking sehingga adonan cenderung menempel di loyang, menghambat roti untuk mengembang ke atas, jadinya burger berbentuk flat karena melebar ke sampaing. Apakah resep diikuti dengan seksama Mba?

      Hapus
  15. Diikuti kok mbak, meleber bukan saat baking mbak tp saat didiemin gt (saat proses raginya ngembang). Apa adonan saya terlalu lembek ya? Rasanya sih oke, penampilannya yg nggak oke hehe4x. Nanti saya coba lg deh, doakan berhasil ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, hmm, yep saya rasa mungkin terlalu lembek ya adonanya, coba kurangi dikit airnya, tapi jangan sampai keras ya adonanya, kalau adonan cukup air, roti menjadi empuk. Moga sukses ya

      Hapus
  16. Halo Mbak... saya mau coba-in resepnya nih hari minggu besok, thank's ya, tapi saya juga lagi nyari resep roti pzza yang seperti di Paparon pizza itu gimana ya? soalnya klo saya bikin gak bisa seperti itu, mohon sharingnya ya Mbak...

    BalasHapus
  17. hallo mba endang...
    kemarin hokkaido milky loafnya sukses,jadi 3 loyang loaf krn kecil2.dan habis dlm waktu 1 hr.diserbu anak2u.katanya enak.
    sekarang mau coba burger bun.kalo ini ga dipake taizong gitu gpp ya mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Erma, burger bun ini gak pake taizhong tapi hasilnya lembut kok. Thanks sharingnya ya. Moga suka dengan resep burgernya juga.

      Hapus
  18. Halo mbak, nanya nih apa sebaiknya gaj pakeal air es soalnya yang sy tau pke air es mbak ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba Anindi, untuk resep ini pakai air hangat ya. Ada resep2 roti dengan air es ada juga dengan air hangat, basicnya keduanya bisa, air es berguna untuk memperlambat proses fermentasi sehingga ragi bisa bekerja denga maksimal tujuannya agar rasa dan aroma roti menjadi lebih baik, konsekuensinya proses fermentasi lebih lama. Air hangat membuat ragi bekerja lebih aktif dan cepat, namun rasa dan aroma roti tentunya tidak semaksimal jika fermentasi dilakukan lebih lambat.

      Hapus
  19. Mba numpang share di instagram ya...

    BalasHapus
  20. Mau tanya nih,kalo nguleninya pake mesin roti gpp y?:) adonan dimasukin semua jadi 1 gitu y,atau sama kaya pake tangan ada step2nya?makasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. pakai mesin roti pasti lebih mudah, semua bahan cemplungkan saja jadi satu dan proses sesuai instruksi mesin.

      Hapus
    2. Makasih banyak infonya :) kemaren sempet bikin mayonais,jadi aja sebetulnya cuman pas disimpen dikulkas kok jadinya beku,akhirnya g bisa kepake :( gimana cara pemnyimpanan yang bener y?makasih :)

      Hapus
    3. Harus dimasukkan wadah tertutup rapat, kalau tidak permukaan mayo akan mengeras. Kalau seluruh mayo beku saya belum pernah mengalaminya heheh, selama ini di kulkas baik2 saja.

      Hapus
  21. Berhasil berhasil.. Heheheh
    Makasih yah mba resepnya..
    Punya aku walaupun ga sempurna (karna ga pake wijen dan atasnya ga mengkilat), tapi rasa dan teksturnya juara hihihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, ikut happy membacanya, penampilan nanti dulu deh ya, yang penting rasanya hehehhe

      Hapus
  22. halo mbak, saya sudah mencoba resep ini.. tapi koq warnanya tidak coklat keemasan gitu ya, sudah saya tambahkan garam, mentega dan pakai oven dengan api atas bawah.. karena tidak coklat itu, saya jadi kelamaan manggangnya.. haha.. jadi rada keras.. kenapa begitu ya mbak?

    makasih mbak.

    salam,
    Jennifer

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Jennifer, nah ini saya bingung juga hehheh. Biasanya kalau pakai api atas bawah roti akan kecoklatan ya. Coba next time pakai olesan kocokan telur saja, jangan hanya pakai mentega. Oven saya pendek, mungkin itu yang membuat panasnya mudah mencapai permukaan roti.

      Hapus
    2. haha.. oven saya juga pendek, oven merk kirin tapi gk tau tipe apa.. gk jelas juga napa gk bs coklat..

      Hapus
  23. oh ya mbak, ada lagi, apa ada hubungan dengan lamanya saya diamkan ya? sebelum dibentuk, saya diamkan 3-4 jam, setelah dibentuk dalam loyang, saya diamkan 5 jam.. haha.. makasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah diamkannya kelamaan, hahah. Saya penasaran dengan rasanya, apakah rasanya masih enak? Biasanya kalau kelamaan roti suka berasa getir dan aneh ya. Fermentasi di suhu ruang cukup 1 atau 2 jam saja, dan kalau sudah dibentuk 30 menit cukup kok. Kecuali di dalam kulkas ya, semalaman masih oke.

      Hapus
    2. hihi.. rasanya tawar2 gitu mbak.. kek roti prancis yang rada2 keras dan gk berasa.. laen kali coba lagi tapi gk pake lama didiamkannya.. makasih mbak..

      Hapus
    3. Yep, terlalu lama fermentasi membuat roti kehilangan cita rasanya. Next time saya yakin akan lebih baik. Semangat! ^_^

      Hapus
  24. Hallo mb endang...salam kenal..kemarin aku coba resep dr mbak..dan hslnya...mmmh roti terbaik selama aku praktek bikin roti..hihihi..biasanya kalo bentuknya gk mulus ya keras bs buat batu bata....makasih berbagi resepnya ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloo Mba Erna, salam kenal juga ya. Sip! Senang burgernya sukses hehhehe, sudah tahu triknya kaaaan, jadi bisa melangkah ke next trial berikutnya (racun mode on). Sukses ya! ^_^

      Hapus
  25. Tolongggg.....saya terjangkit virus 'obsesi roti' wkwkwkwk.....makasih banyak bwt mb Endang atas jasa2nya yg ruarrrr.....biasa....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sipp, senang sudah terjangkit virus yang baik, wakakka, moga makin semangat membuat rotinya yaaaa

      Hapus
  26. wooooww blognya okeeeh banget nih.... mau nanya nih.. apakah ada resep roti bun dgn GFCF? anak saya autis, dan alergi tepung terigu... terima kasih yaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba, saya belum pernah buat gluten free bun ya, kalau sudah saya coba pasti akan saya sharing

      Hapus
    2. terima kasih ya mbak atas respons nya.. saya sudah mencoba dengan tepung khusus utk roti bagi penyandang autis tetapi hasilnya jauuuh dari harapan. terima kasih juga untuk sharing resep2 lainnya.. sangat bermanfaat...

      Hapus
  27. terima kasih ya mbak atas respons nya... saya sudah mencoba dengan tepung khusus untuk penyandang autis siap pakai tapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan.. sekali lagi thanks utk sharing resep2 lainnya.. sangat bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, memang agak susah kalau membuat roti tanpa tepung terigu ya, kudu trial error komposisinya, saya belum pernah coba juga.

      Hapus
  28. salam kenal Mba Endang,aku Fathi,
    baca pengalaman Mba ,aku jadi ketawa sendiri,karena aku juga sering banget gagal buat roti.dari ga tau cara ngulenin,kurang air jd adonan ga ngembang2,bau asem kelamaan fermentasi,main tambahin terigu seenaknya jadi keras bgt,sampe aku berantem sama papa ku lho Mba..hehe jadi curhat nih.kan namanya juga baru pertama kali bikin ya Mba,maklum harusnya.tapi syukur aku sudah 2 kali berhasil..yipie..seneng bgt ya Mba rasanya..puaas bgt..
    Thanks for sharing ya Mba Endang..
    aku ngefans bgt sm blog nya Mba..
    terus berkarya ya Mba..
    salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Mba Fathi, wakakka jadi ingat pengalaman sendiri juga, roti memang tantangan yang tak kuasa ditolak, pensaran bangetttt. Senang sekali Mba Fathi sudah berhasil membuat roti yang lebih baik. Thanks sharingnya yaaaa. sukses selalu

      Hapus
  29. mba...endang..roti burger bunku berhasillll duhh seneng deh sampek dipuji2 suami :D padahal awalnya kelembekan karena cairan akutuangin semua jadi lengket deh akhirnya pake mixer ngaduknya, dengan menambahkan tepung sesuai anjuran mba celupin tangan di tepung alhasilll rotinya muuantappp mbaa...ijin share ya mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Indria, wah selamat yaaa senang sekali membacanya. Kalau sudah bisa membuat bun maka semua roti lainnya juga mudah kok hehehe. Kuncinya roti lembut, jangan menambahkan banyak tepung. Thanks sharingnya ya

      Hapus
  30. aku juga sukses mbak,... =) seneng deh,walaupun ada yang kurang sreg,bawah bun ku tak dialasi kertas roti,berhubung diluar hujan. saking semangatnya,hari ini bikin 2 adonan,adonan pertama kurang begitu mengembang,karena gak sabar kepingin segera bakar,adonan kedua,wowww,...... jadi mengkhayal jadi pengusaha roti,deh hahahahha,terima kasih banyak ilmunya,mbak..... =)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nina, wah senang sekali bacanya, membuat burger sendiri gampang bgt kaaaann, dah gak bakalan beli2 lagi deh diluaran. Kalau ditekuni bisa jadi pemngusaha roti beneran loooo hehhehe

      Hapus
  31. Yippiieeee...akhirnys bisa makan burger halal di korea alias buat sendiri :D sekali coba langsung berhasil mbak endut2 dan rasanya mantabbb, terimakasih ya mbak..yg kesekian saya belajar masak dan baking dari blog mbak..salam kenal dari saya ya mbak..^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga ya mba, senang sekali bisa menyantap burger homemade sendiri, mantap!

      Hapus
  32. Mbak aku mau nambahin susu si asonn rotinya bisa gak ya kira kira?

    BalasHapus
  33. resepnya mantap mba, saya jadiin pedoman bikin roti di rumah & gak pernah gagal seperti sebelum2nya. thank you.. sharingnya amat bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba En, thanks ya, moga sukses setelah dicoba dirumah yaaa,

      Hapus
  34. Mbk endang yg blogny jd andalanku!hehe..aku trmasuk yg suka bikin roti,tp roti kukus. Blum pernah coba bikin roti yg dpnggang soalny gk da oven,aku cm pnya oven legit yg hanya bisa panas atas/bawah saja. Kira2 ngaruh gk ya mb endang sm mengembangny adonan?
    Oia mb aq prnah bca agar ragi bkerja max,ragi dilarutkan bersama gula n air hangat lalu didiamkan dan saat kita mendiamkan adonan,wadah yg berisi adonan ditaruh di atas wdah lain yg berisi air hangat. Hasilny mmg sangat mengembang dan lbh menghemat waktu. Nanti aq mw coba resep ini,ngliat gbrny ja udh gk than pingin cb ^^
    -Iis-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba Iis, maaf saya balasnya terlambat yaaa. Thanks sharingnya ya. Saya rasa pakai oven apa saja bisa untuk membuat roti. Hanya saja kalau pakai oven api bawah saja maka permukaan roti tidak bisa cantik kecoklatan.

      Kalau untuk ragi instan saya nggak pernah buat biangnya dulu (gula + air hangat), tapi langsung masuk ke adonan dan diuleni. untuk mempercepat mengembang memang bsa dengan meletakkan di tempat hangat, tetapi sebenarnya rasa roti akan lebih lezat kalau ragi bekerja perlahan. Adonan memiliki waktu untuk mendevelop rasa ya.

      Hapus
  35. mbak endang..tanya dong..untuk resep ini apa bisa di gunakan untuk membuat roti tawar? thanx

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Nokobi, bisa ya mba, hanya saja mungkin hasilnya kurang lembut ya.

      Hapus
  36. Assalamualaikum....

    Mbak Endang salam kenal.. Nama saya Haneul.. :)

    Mbak saya mau ngucapin terimakasih..
    Saya praktekin resep mbak.. Burgernya jadi, cantik dan enak (alhamdulillah)

    Sebenernya pas usaha pertama gagal, tapi saya coba lagi, usaha kedua kali sukses mbak.

    Sekalian mau sharing, kegagalan di usaha pertama: roti berwujud seperti bakpao dan bau ragi.. tidak ngembang baik saat di oven dan warnanya putih saat matang.

    Saya kira hal itu karena saya pakai "oven tangkring (otang) dengan lubang hawa". Eh ternyata di usaha kedua tetap pakai otang bisa ngembang bagus dan kulitnya kecoklatan mbak. Jadi saya rasa kesalahan saya di pengulenan dan api yg terlalu kecil..

    Sekedar share mbak.. Karena saya baca di kolom komentar (kalo tdk salah) mbak Chanti teman mbak Endang pakai otang tp rotinya tdk bisa kecoklatan. Barangkali kurang coklat karena pakai api kecil.

    Oh ya mbak ada yg mau saya tanyakan:

    1. Kalo saya mau tambahkan pasta/pewarna makanan di burger, itu dimasukkannya kapan yah?
    2. Kalo saya mau pakai bread improver supaya roti lebih empuk, baiknya merk apa? takaran berapa? dan kapan bread improvernya dimasukkan?

    Sekali lagi terimakasih mbak.. Semoga berkah yah blog nya mbak... :)

    Salam,
    Haneul - Semarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Haneul, thanks sharingnya ya mba, senang sekali burgernya sukses dicoba.Yep memang salah satu poin penting memanggang roti adalah suhu yang tinggi, fungsinya agar ketika adonan masuk ragi bekerja cepat memghasilkan gas untuk membuat adonan naik dengan baik dan cepat juga.

      baik otang atau oven jenis lainnya tetap perlu dipanaskan dulu hingga panas, baru adonan masuk.

      berikut jawaban saya ya:
      1. pasta perwarna diaduk bersama air yang digunaka di resep ya mba

      2. bread improver masuk barengan dengan ragi, merk yag saya biasa pakai adalah Baker Bonus. tapi sekrang saya gak pernah pakai lagi. menurut saya roti empuk berasal dari air yang cukup di dalam adonan, kalau adonannya lembek maka rotinya akan empuk.

      salam

      Hapus
  37. Terimakasih jawabannya mbak... :)

    Nanya lg ya mbak... He2...

    1. Baker bonus yg dimasukkan berapa gram? Dan harganya kira2 berapa mbak?
    2. Pewarna/ pasta makanan apakah aman dikonsumsi jika tanpa proses pemasakan?

    Makasih mbak... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba,

      takaran bakers bonus biasanya sama seperti ragi, sekitar 1 s/d 1,5 sendok teh, masuk bareng ragi.

      kalau pewarna makanan tanpa proses masak saya kurang tahu ya mba,

      Hapus
  38. Salam kenal mb endang,saya hari ini coba roti burger bun resepnya mb,doakan berhasil ya,dan untuk oven hanya ada oven tangkring
    Jadi berapa menit untuk api bawah nya? Dan berapa menit untuk api atasnya?

    Mohon bantuannya makasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Ferra, salam kenal juga ya, kalau mba pakai oven tangkring berati tidak ada api atas ya mba, hanya bawah saja.

      api atas bawah biasanya di oven listrik dan gas, dimana api/pemanas bisa dari bagian langit2 oven dan bagian dasarnya. Saya tidak pernah pakai oven tangkring mba, saran saya panggang hanya sampai roti tampak kuning keemasan, terlalu lama akan keras

      Hapus
  39. hay mbak endang
    mau tanyak ni pengembang yang bagus untuk roti apa ya???
    kemaren da perna buat roti dengan ragi instan tapi akhirnya rasanya agak sedikit aneh, trus kira2 2 jam lebih testurnya agak sedikit keras.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hi mba, saya selalu pakai ragi instan fermipan, so far sih baik2 saja. Rasa roti kadang bukan hanya dipengaruhi oleh ragi tetapi oleh proses, fermentasi, dan bahan2nya ya

      Hapus
  40. Mb' salam kenal.... pengen nyoba resep ini. Kalo telurnya diskip kira2 b7sa g ya? Soalnya anak saya alergi telur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba sitha, salam kenal ya, skip saja telurnya ya mba, dan tambahkan air di resep karena adonan akan menjadi keras kalau air tidak ditambah ya.

      Hapus
  41. Dear mba Endang yang cantik dan pintar masak tapi tetap langsing *kecup-kecup.
    Entah berapa kali saya eksekusi resep ini dan suksess (tapi belum sempat laporan disini. Hihiii, maaafff). Ga cuman buat burger bun aja malah kadang satu resep adonan ini saya bikin jadi 3 macam roti. Burger bun, caterpillar bread, dan roti manis. Semuanya enak. Terima kasih tak terhingga telah mengenalkan dan mengajarkan saya resep roti yang mudah dan enak. kecup lagii..

    Cindera - Yogya (Sekitar 8 km barat UPN, heheee)

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba cindera, thanks sharingnya yaa, senang sekali resepnya disuka. Wahhhhh dekat UPN ya hahahaha, jadi kangen Jogya hehehhe. suskes selalu ya!

      Hapus
  42. hallo mba endang...
    mbaa endang...saya Palupi penggemar berat blog jtt.tiappp hariii buka jtt.udh coba beberapa resep.skrng jadi suka masak.terima kasih banyak mba...blog nya sangat mwmbantu bagi pemula aeperti saya.

    salam , palupi.BSD City

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Palupi, salam kenal dan thanks sharingnya yaa, senang sekali resep JTT disuka ^_^

      Hapus
  43. Mbak cari alat pemanggang roti yg recommended apa sih? Saya awam bnget masalah baking...

    BalasHapus
    Balasan
    1. pemanggang roti seperti toaster? Atau oven ya? Kalau oven tergantung kebutuhan ya mba, karena banyak banget merk dan harga bervariasi. Saya dirumah pakai oven listrik merk sico dan listriknya memang besar ya

      Hapus
  44. Halo mbaa, saya udah bikin burger bun komplit sama pattynya resep dari JTT juga. Hasilnya enaak deh, bener rotinya secara tekstur salah satu yg terbaik dari yg pernah saya buat. Tapi, menurut saya dan saudara saya, rotinya rada terlalu "berat" sebagai burger bun. Kalo buat dicelup susu gitu sih perfecto. Apa memang semua roti homemade cenderung berat gt ya mba karena tanpa bread improver? Overall sih seneng bgt bisa bikin burger sendiri :) hemat dan sehat. Thanks mba Endaang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Rissa, ini resep memang dr web barat ya, jadi teksturnya memang sedikit keras dan kurang sesuai sama selera asia yang suka roti lembut a la jepang atau taiwan. Supaya lebih lembut, coba tambahkan 1 butir kuning telur dan ganti air hangat dengan susu cair hangat, takaran susu ditambahkan sekitar 300 ml. Makin lembek adonan maka roti akan semakin lembut dan empuk.

      roti empuk juga tergantung sama ulenannya ya, makiin kalis dan elastis makin baik hasilnya. Mikser heavy duty akan memberikan hasil terbaik.

      Hapus
    2. Iya mba, saya juga mikirnya wajar aja sih, memang roti ini bukan ala Jepang/Taiwan yang lembut gitu. Selain itu saya memang ulenin manual mba, udah hampir setengah jam, memang belum sampai elastis banget. Tapi kalo liat foto hasil karya mba Endang yaa..sepertinya mirip lah sama buatan saya (kepedean) ^^. Hehehe. Lain kali saya coba deh advisnya mba Endang. Terima kasih yaa.

      Hapus
    3. yep apalagi burger kan pakai saus dll ya, jadi kondisinya lembab, kalau rotiya terlalu empuk akan mudah rusak ketika terkena bahan2 yang basah.

      Hapus
  45. Hallo mba endang, saya sudah coba resep burger bun nya, berhasil mba. Rotinya empuk dan padat. Terimakasih ya mba :)
    Saya mau tanya mba, kalau utk resep roti bun yg tdk terlalu padat gmn ya? Seperti yg dijual2 oleh penjual burger, mohon infonya ya mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba putri, tekstur roti bun ini memang seperti ini ya, agak padat dan keras karena ini memang style burger bun luar, resepnya saya ambil dr king arthur flour website.

      kalau mau empuk mba mungkin bisa pakai resep roti manis lainnya yang bnyak juga resepnya disini mba, atau hokkaido milky loaf, tinggal dibentuk bulat saja,

      Hapus
  46. Mbak endang... Mau tanya nih pakai ove api atas bawah + fan yaa??? 175c selama 20menit waktu panggang burger bun nya???

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya pakai api atas bawah dan gak pakai fan ya, oven saya gak ada fannya. suhu 175'c waktu pnggang tergantung oven masing2 karena beda oven bs beda waktunya. Jadi sebaiknya dilihat saja rotinya mba, yang penting jangan terlalu sampai kecoklatan karena keras

      Hapus
  47. Siang mbak endang, sudah saya coba resep nya... Agak keras hahahaha. Dicelupin kopi/susu jadi yummy bangett... Thanks yah infonya . Sangat bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks ya mba sharingnya, senang resep JTT disuka, sukses selalu yaaa

      Hapus
  48. Mba ni mantepp resepnya, makin mantep mau buat udh baca testimony yang lain.. Tp mo nanya nih mb, bs ga disimpan dikulkas bukan di freezer? Krn mau buat 150 biji buat ultah anak sepertinya freezer saya tidak muat hehe.. Trus kalo dibuat burger mini bisa jadi berapa ya ?
    Tq ya mba ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba icha, kalau hanya dalam waktu pendek saja, masuk ke plastik rapat dan letakkan di suhu ruang saja mba, gak perlu masuk kulkas, saya masuk freezer karena dimakan dalam jangka panjang ya, supaya gak kering saya masukkan freezer.

      untukm berapa jadinya kalau mini naaah saya tidak bs membantu ya mba, karena seberapa mininya hanya mba yang tahu yaaa

      Hapus
  49. Hallo mbak endang..kemaren saya dah buat roti ini, saya olesin dengan mayonaise dan abon. Enak banget. Tapi rotinya sedikit keras krena trlalu lama panggangnya di oven maklum pake otang. Yang bagian bawah trlalu keras dibandingkan bagian atasnya. Kalo roti ini dikukus bisa ga yah mbak? Dikukus terus dioven bentar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mas Indra, thanks sharingnya ya, roti ini memang sedikit keras teksturya ya, beda dengan roti manis umumnya, coba pakai resep roti hokkaido milky loaf saja untuk teksur yang empuk.

      bisa dikukus ya, cuman sya belum pernah coba kukus dan oven hehehhe

      Hapus
  50. Halo mba endaang mau nanya ini bisa dibikin buat roti hot dog juga ga sih mba adonananny? Jd biar 2 model sekali ngadon gitu pengennya.. Hehhe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep, bisa ya mba, tinggal dibentuk panjang saja rotinya

      Hapus
  51. Hai mba Endang...berhasilll mba pake oven tangkring padahal bisa nyoklat kaya punya mba dibuka putaran hawa atasnya..yippyyy makasih banyak ya mba..padahal aku semalem gagal bikin donat barusan bikin burgrer bun malah berhasil..hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba sharingnya, wah mantap tuh tips menggunakan oven tngkringnya hehhehe

      Hapus
    2. Mbak philodendron,saya ratna..mau tanya supaya bagian atas kue/rotinya kecoklatan lubang putaran hawa itu dibuka dari awal pembakaran apa gimana mbak..
      Saya baru punya oven putaran hawa juga soalnya

      Hapus
    3. halo Mba, kayanya tidak dari awal dibuka, ketika roti sudah agak matang, hanya supaya permukaannya coklat. kalau dr awal nanti suhu memangang kurang maksimal.

      Hapus
  52. mbak mau nanya kenapa kok gak pakai mixer buat menguleninya? apa hasilnya beda menguleni dengan tangan dan mixer?terimakasih buat jawabannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan kalau mau pakai mikser mba, kebetulan saya tidak punya yang heavy duty. dengan mikser tentu saja adonan akan lebih lembut

      Hapus
  53. Halo mbak, kenapa ya tiap bikin roti bagian bawah roti saya warna ny lbh cokelat dr pd bagian atasnya ya?? Apa alasnya harus pakai aluminium foil atau kertas roti atau yang lain mbak?? Tolong kasih sarannya dong mbak, trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi mba, saran saya pakai oven dengan panas api atas dan bawah, kalau pakai oven tangkrig kompor memang susah atasnya coklat

      Hapus
  54. Halo mba, thanks ya berkat resepnya sya berhasil bikin roti burger sendiri yeay! Hehe karna sya penjual burger jadi coba" buat roti sndiri dan akhirnya lebih enak dibanding yg dijual diluar, skali lagi makasih ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks juga sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaa

      Hapus
  55. ka aku mau tanya dong apakah memberi pewarna pada adonan akan mepengaruhi tekstur roti dan kalo boleh tau pada step mana kita memasukan pewarnanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak berpengaruh ya. Kocok pewarna dengan telur saja supaya bs tersebar merata.

      Hapus
  56. kak, saya mau tanya. ada tidak Resep roti burger tanpa ragi? atau tips supaya rotinya empuk dan mengembang. Soalnya saya pernah bikin roti burger tapi hasilnya terlalu bau ragi sekali dan lengket, terus kalau didiemin lama lama keras. Mohon penjelasannya. Kalau tanpa ragi bisa atau tidak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya tdak punya resepnya ya, umumnya roti memang pakai ragi, klu pakai pengembang lain hasilnya kurang empuk dan tdk berongga. Kalau tdk mau terlalu berbau ragi kurangi sj takaran raginya, waktu proofing lebih lama. Bau ragi bs banyak faktor.

      Hapus
  57. assalamualaikum mba endang seneng bgt liat mba bisa berbagi ilmu selaa ini saya sering mencoba resep2 dari mba endang terutama catterpilar bread & roti boy anak2 saya senang sekali
    terima kasih sudah berbagi ilmu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikumsalam mba, thanks sharingnya ya, senang resep JTT disuka, sukses yaa

      Hapus
  58. terima kasih postingan resepnya, takarannya akurat sekali, pertama kali coba langsung jd, syaratnya bahan2 harus fresh dan tidak bereksperimen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba Rahma, senang resepnya disuka, sukses yaaa

      Hapus
  59. mantap terimkasih resep nya mba .... suudah dicoba tidak pake susu juga rasanya tetap uenak

    BalasHapus
  60. Mbak endang...., burger bun saya yg kedua sukses mbak....terimakasih resepnya mbak^_^
    Mbak...., kl mau buat bun-nya skalian 2xresep..., stlh mbakar angkatan pertama..., adonan yg sdh siap panggang selanjutnya diapain ya mbak...? Biar ga tambah ngembang? Ditaruh kulkas-kah Soalnya punya-nya satu oven tangkring
    ~~Tatin di Semarang~~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Tatin, masuk ke mangkuk dan bungkus plastik supaya gak kena udara kulkas. Masuk ke kulkas ya.

      Hapus
  61. Mbaaaa. Aku berhasil bikin roti nya 😍😍😍😍 pertama lihat adonan kok kaya lembek tapi aku ga tambahin apapun udah aja ikutin resep... Dannnn hasilnya bagusssss bangetttttt.. Enak rotinya. Burgerku makin lezat hehehe. Lebay ya mba abis aku seneng....
    Masya Allah... Semoga mba sehat selalu ya mba. Sukses selalu dengan masakannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba sharingnya yaa, senang resepnya disuka, sukses yaa

      Hapus
  62. Mba...saya berkali2 gagal bikin roti ragi ga pernah sukses.roti ngembang pas di oven tp pas keluar kempes. Lengket di gigi. Berat pokok nya selalu gagal deh....sekarang cobain resep yg ini mudah2 an jadi ya mba...ntar saya update....saya baru tau klo pake air es fermentasi nya lebih lama. Air hangat mempercepat fermentasi.

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...